Contoh RPP dan Modul Ajar Agama Islam Kelas 6 SD Tahun Ajaran 2025 – 2026 Kurikulum Merdeka

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Tahun ajaran baru 2025/2026 segera dimulai, dan para guru mulai mempersiapkan perangkat pembelajaran sesuai Kurikulum Merdeka. 

Salah satu dokumen penting yang wajib disusun adalah modul ajar dan RPP Pendidikan Agama Islam (PAI) kelas 6 SD. 

Modul ajar PAI kelas 6 tahun 2025 ini dirancang untuk menanamkan nilai-nilai akidah, ibadah, dan akhlak mulia sejak dini. 

RPP agama Islam terbaru ini juga memuat pendekatan pembelajaran aktif yang mendukung Profil Pelajar Pancasila. 

Dengan format yang sederhana dan terstruktur, guru dapat mengimplementasikan pembelajaran PAI secara lebih kontekstual dan menyenangkan. 

Contoh modul ajar dan RPP PAI kelas 6 SD 2025/2026 ini telah disesuaikan dengan standar asesmen dan alur tujuan pembelajaran terkini. 

Simak selengkapnya panduan lengkap dan contoh modul ajar agama Islam kelas 6 SD Kurikulum Merdeka berikut ini.

• Contoh RPP dan Modul Ajar Agama Hindu Kelas 6 SD Tahun Ajaran 2025 – 2026 Kurikulum Merdeka

[Cek Berita dan informasi RPP dan Modul KLIK DISINI]

Modul Ajar PAI Kelas 6 SD Kurikulum Merdeka Tahun 2025/2026

1. Satuan Pendidikan: SD/MI
2. Mata Pelajaran: Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
3. Kelas/Semester: VI (Enam) / Ganjil
4. Tahun Ajaran: 2025/2026
5. Fase: C (Kelas V–VI)
6. Alokasi Waktu: 6 x 40 menit

Komponen Modul Ajar

1. Identitas Modul

• Judul Modul: Iman kepada Kitab-Kitab Allah
• Elemen CP: Akidah
• Topik: Mengenal Kitab-kitab Allah dan Rasul yang Menerimanya

2. Tujuan Pembelajaran

• Siswa dapat menyebutkan nama-nama kitab Allah SWT dengan benar.
• Siswa memahami isi pokok kitab-kitab Allah.
• Siswa meneladani perilaku para Rasul penerima kitab Allah.

3. Capaian Pembelajaran (CP)

Siswa mampu memahami dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam hal keimanan kepada kitab-kitab Allah sebagai bagian dari rukun iman.

4. Profil Pelajar Pancasila

• Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
• Mandiri
• Bernalar kritis