Warga Jawa di Singkawang Nostalgia Lewat Budaya Grebek Suro 2025

Ketua Panitia Kirab Budaya, Supardiyana, menyebutkan kirab budaya diikuti oleh total 1008 peserta, yang terbagi ke dalam berbagai kelompok.

Penulis: Widad Ardina | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KOMINFO SINGKAWANG
KIRAB BUDAYA - Perayaan Kirab Budaya Grebek Suro 2025 yang untuk pertama kalinya digelar di Kota Singkawang berlangsung meriah, di Halaman Parkir Kridasana, pada Sabtu 28 Juni 2025 malam. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Ribuan pengunjung tampak memadati Halaman Parkir Kridasana, pada Sabtu 28 Juni 2025 malam. 

Pengunjung datang untuk menyaksikan kemeriahan Kirab Budaya Grebek Suro 2025 yang untuk pertama kalinya digelar di Kota Singkawang.

Sejumlah kesenian khas Jawa ditampilkan dalam pembukaan kegiatan tersebut, mulai dari Reog Ponorogo, tarian kolosal, wayang kulit, kirab gunungan, tari gambyong, hingga festival jamu, serta penampilan gamelan, campur sari, dan dangdut koplo.

Suguhan budaya ini seolah menjadi pengobat rindu bagi masyarakat asal Pulau Jawa yang kini menetap di Kota Singkawang.

Ketua Panitia Kirab Budaya, Supardiyana, menyebutkan kirab budaya diikuti oleh total 1008 peserta, yang terbagi ke dalam berbagai kelompok.

Pertama Kali Digelar Kirab Budaya Gerebek Suro Singkawang Resmi Dimulai Meriah

“Jumlah peserta ada 33 kelompok paguyuban, 22 kelompok pejalan kaki, dan 13 kelompok mobil hias,” jelasnya.

Ia menyebut antusias masyarakat sangat besar, terlihat dari ramainya stand kuliner yang menjual berbagai hidangan khas Jawa seperti pecel, gudeg, hingga wedang ronde.

Sementara itu, Ketua Paguyuban Jawa Kota Singkawang (PJKS), Sutopo, menuturkan Grebek Suro tidak hanya menjadi ajang pelestarian budaya, namun juga memperlihatkan harmonisasi antara budaya Jawa dan ajaran Islam.

“Grebek Suro ini mengajarkan kita tentang pentingnya rasa syukur, silaturahmi, toleransi, serta kebersamaan dalam kebaikan. Ini selaras dengan nilai-nilai Islam dan budaya masyarakat Jawa sejak zaman kerajaan,” tuturnya.

Selain itu, Grebek Suro juga bertepatan dengan masuknya bulan Muharram dalam kalender Hijriah, menjadikan acara ini lebih bermakna bagi masyarakat Jawa yang menjalani kehidupan religius di perantauan. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved