Karhutla Kembali Melanda Kubu Raya, Petugas Masih Berjuang Padamkan Api

Junaidi kembali mengingatkan masyarakat, khususnya para petani, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FAISAL ILHAM MUZAQI
KARHUTLA DI KALBAR - Petugas dari Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kubu Raya memadamkan api di lokasi karhutla  di kawasan Rasau Jaya, Kamis 27 Juni 2025. Kobaran api yang sempat mendekati jalan raya berhasil dikendalikan meski petugas menghadapi kendala keterbatasan air dan cuaca berangin. Hingga berita ini diturunkan, proses pemadaman masih terus berlangsung. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, FAISAL ILHAM MUZAQI

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KUBURAYA – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda wilayah Jalan Sultan Agung, Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat

Api mulai terpantau sejak Kamis 26 Juni 2025 sekitar pukul 11.00 WIB dan hingga Jumat siang, petugas masih berjibaku melakukan pemadaman di lokasi.

Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Wilayah Kubu Raya, Junaidi Effendi, menyebutkan titik awal api diduga berasal dari arah belakang kandang ayam yang berada di ujung kanan lokasi pemadaman saat ini.

Tim gabungan yang terdiri dari TNI, Polri, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta KPH Wilayah Kubu Raya telah dikerahkan sejak Kamis siang.

Bahkan Bupati Kubu Raya turut hadir meninjau langsung upaya pemadaman hingga Kamis malam.

“Kami bersama Pak Bupati turun langsung sampai pukul 20.00 WIB. Hari ini pemadaman kembali dilanjutkan karena api masih terus meluas,” ungkap Junaidi di lokasi karhutla, Jumat 27 Juni 2025.

Ia menjelaskan, lokasi kebakaran berada di lahan gambut yang memiliki karakteristik api mudah merambat di bawah permukaan tanah.

Meskipun api terlihat padam di atas, bara di bawah tanah masih menyala dan dapat kembali muncul.

Baca juga: BMKG: Hari Tanpa Hujan di Kalbar Masuk Kategori Pendek, Waspadai Potensi Karhutla

Api bahkan sempat merambat hingga mendekati jalan raya, dengan jarak hanya sekitar 50 meter sebelum berhasil dikendalikan.

Sementara itu, petugas di lapangan menghadapi kendala keterbatasan air karena lokasi titik api yang cukup jauh dari sumber air terdekat.

“Kondisi cuaca yang kering ditambah angin kencang membuat api cepat membesar dan sulit dikendalikan,” tambahnya.

Junaidi kembali mengingatkan masyarakat, khususnya para petani, untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar.

Ia menegaskan bahwa pihaknya bersama tim gabungan telah berulang kali memberikan edukasi dan imbauan kepada masyarakat, namun masih saja ada yang abai.

“Kadang masyarakat membakar lahan sedikit lalu ditinggal. Begitu kena angin, api langsung melebar. Kami minta, kalau pun ada keperluan membakar, sebaiknya diberitahukan kepada petugas MPA setempat agar bisa diawasi,” tegasnya.

Hingga berita ini diturunkan, proses pemadaman masih terus berlangsung.

Petugas berharap kerja sama semua pihak untuk mencegah karhutla terulang kembali, mengingat dampaknya yang berbahaya bagi lingkungan dan keselamatan masyarakat. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved