Jangan Tertipu, Begini Cara Membedakan Oli Asli dan Palsu
Pertama, Fendi menyarankan pemilik kendaraan untuk membeli oli di agen atau dealer resmi.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Maraknya peredaran oli palsu di pasaran tentu dapat membahayakan kendaraan.
Sebab, penggunaan oli yang tepat sangat penting untuk menjaga performa dan umur mesin motor.
Lantas bagaimana membedakan antara oli palsu dan yang asli. Manajer Service Yamaha Kalbar, Fendi, memberikan beberapa tips, sebelum membeli oli agar dapat memastikan keaslian produk tersebut.
Pertama, Fendi menyarankan pemilik kendaraan untuk membeli oli di agen atau dealer resmi.
Sebab, oli yang dijual didapat langsung dari distrubutor utama, sehingga dipastikan produk tersebut asli.
Selanjutnya adalah mengecek kemasan botol. Ia mengungkapkan, secara tampilan baik itu palsu maupun asli memiliki kemasan yang sama, serupa. Hanya saja oli palsu biasanya dikemas dalam botol yang lebih lembek dan mudah ditekan, sementara botol oli asli terasa lebih kokoh.
“tampilan fisiknya hampir mirip, karena sulit dibedakan. Tapi kalau fisik kita lihat botolnya. Biasanya oli yang tidak asli itu botolnya lembut sekali. Kalau ditekan itu dia lembut,” ujarnya saat di Yamaha Graha Motor, Pontianak, Kamis 26 Juni 2025.
Kemudian salah satu cara paling efektif membedakan oli asli dan palsu adalah, pembeli bisa memindai barcode yang umumnya tersedia pada kemasan. Beberapa jenis oli tertentu sudah dilengkapi dengan fitur ini agar dapat diverifikasi secara langsung oleh pembeli.
“Caranya cukup mudah. Di kemasan terdapat tanda panah yang bisa ditekan untuk membuka segel. Di dalamnya terdapat barcode yang bisa discan menggunakan kamera Google di ponsel. Jika oli asli, maka akan muncul link resmi dari Yamaha dan proses verifikasi akan berhasil," jelas Fendi.
Sebaliknya, barcode pada oli palsu biasanya tidak dapat diverifikasi, atau malah mengarahkan ke tautan yang mencurigakan dan tidak resmi.
Baca juga: Inilah Hasil Olah TKP Ulang di Gudang Oli yang Diduga Palsu di Kubu Raya
Selain itu, Fendi mengatakan, penggunaan oli palsu mungkin tidak menimbulkan dampak langsung, namun dalam jangka panjang, kerusakan serius bisa terjadi pada mesin kendaraan.
“Dampaknya adalah satu, mesin pasti akan hancur. Rusaknya akan secara total. Dan kotoran di mesin sangat kotor sekali. Jadi dia hitam, pekat, dan banyak sekali kotoran di mesin,”jelasnya.
Dengan adanya kabar penggerebakan oli palsu tersebut, Fendi mengakui bengkelnya yang berada di Jalan Jendral Urip ini turut terkena imbas.
Namun, ia selalu mengedukasi konsumen terkait oli-oli yang dijualnya.
“Secara penurunan penjualan ada, cuman memang kita selalu edukasi konsumen bahwa tentulah oli resmi di bengkel resmi pasti yang asli. Jadi kita menjamin dan menjaranku itu. Kalau tidak asli, kita dealer pasti bertanggung jawab. Dan kita pastikan dealer resmi kita jual pasti asli,” tukasnya.
Satu-Satunya UMKM Raih Paritrana Award 2025, WK Goncang Lidah Jadi Teladan Perlindungan Pekerja |
![]() |
---|
Diskop Gelar Mini Expo Perkoperasian dan UMKM Meriahkan Astacita Kewirausahaan di Kalbar |
![]() |
---|
20 Siswa SDN di Ketapang Diduga Keracunan Menu MBG, Norsan Bakal Panggil Koordinator MBG di Kalbar |
![]() |
---|
Persiapan Pesparani, Bupati Ontot Buka Rakerda LP3KD Sanggau |
![]() |
---|
Angin Kencang Terjadi di Empat Kecamatan Pontianak, BMKG Imbau Siaga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.