Malam 1 Suro Tahun 2025 Jatuh Pada Malam Jumat Kliwon, Ini Amalan Islami dan Ritual Jawa

Tahun 2025 ini malam 1 Suro jatuh pada tanggal 26 Juni Hari Kamis, memasuki malam Jumat.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Kolase / Tribunpontianak.co.id
FOTO ILUSTRASI - Malam 1 Suro dalam tahun baru Islam memiliki sejumlah amalan istimewa. Tahun 2025 ini 1 Suro jatuh pada tanggal Jumat 27 Juni. (arsip tribunpontianak) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Malam 1 suro merupakan satu diantara momen penting dalam budaya masyarakat di Indonesia.

Sampai saat ini masih diperingati hingga kini dan terus dilestarikan oleh seluruh kalangan budaya dan masyarakat beragama.

Tahun 2025 ini malam 1 Suro jatuh pada tanggal 26 Juni Hari Kamis, memasuki malam Jumat.

Berdasarkan kalender Jawa dan Hijriah malam 1 suro ini bertempatan dengan malam jumat kliwon.

Dalam penanggalan hijriyah 1 Suro 1959 Je disebut dengan 1 Muharam 1447 H jatuh.

Bulan Muharram merupakan satu diantara bulan mulia yang dianjurkan untuk meningkatkan amalan soleh.

Terdapat amalan yang bisa dilakukan versi masyarakat Jawa atau Indonesia dan Islami.

Doa dan amalan awal dan akhir tahun baru Islam.

Baca juga: DOA Malam 1 Syuro 2025 Lengkap Bacaan Doa Malam 1 Muharram Tahun Baru Islam 1447 H

Doa Lepas Akhir Tahun Hijriyah

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

  اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ 

Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqûbati, wa da'autani ilat taubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim."

Artinya : Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berrarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah pupuskan harapanku. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.

Dibaca di akhir tahun Islam di akhir bulan Dzulhijjah tepatnya malam menyambut 1 Muharram 1444 H.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved