Tahun 2025, Adakah Siswa Tidak Naik Kelas Dalam Penerapan Sistem Kurikulum Merdeka?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam penerapan sistem kurikulum merdekan difokurkan pada pencapaian kompetensi peserta didik.

Jadi, untuk naik kelas dan tinggal kelas seharusnya sudah tidak ada.

Namun semua penilaian masih diserahkan kepada pihak sekolah sebagai penilai utamanya.

Makanya untuk anak tidak naik kelas atau tinggal kelas, masih kemungkinan terjadi di tahun 2025.

Sebab seluruh keputusan akhir tetap ada di tangan sekolah melalui Rapat Dewan Guru dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek.

Baca juga: 45 Soal Essay Bahasa Sunda Kelas 6 Semester 1 Kurikulum Merdeka 2025 dan Kunci Jawaban Ujian

Untuk tahun 2025 pada saat pembagian raport tidak heran jika ada peserta didik yang tidak naik kelas atau tinggal kelas.

Hal itu sebagai proses dari penilaian guru dan pihak sekolah layak atau tidaknya siswa lanjut ke kelas berikutnya atau tinggal.

Kurikulum Merdeka memang menekankan pada pencapaian kompetensi siswa, bukan tinggal kelas secara otomatis.

Namun, bukan berarti tidak ada siswa yang tidak naik kelas sama sekali. 

Penilaian dalam Kurikulum Merdeka berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran dan kompetensi siswa.

Jika seorang siswa belum mencapai kompetensi yang ditetapkan, sekolah akan memberikan pembelajaran remedial untuk membantunya mencapai kompetensi tersebut. 

Peran Sekolah

Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk menentukan kriteria kenaikan kelas, yang biasanya melibatkan Rapat Dewan Guru.

Kriteria ini bisa mencakup pencapaian kompetensi, kehadiran, sikap, dan partisipasi dalam kegiatan sekolah. 

Faktor-faktor seperti kehadiran siswa, nilai rapor, sikap, dan partisipasi dalam kegiatan sekolah bisa menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan kenaikan kelas. 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!