Siswi SMP Ditemukan Ngamar Bareng 4 Pria di Hotel, Terbukti Konsumsi Narkoba

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang siswi SMP di Surabaya berinisial RAB (15) yang sebelumnya dilaporkan hilang, ditemukan polisi di dalam kamar hotel bersama empat pria dewasa dan satu perempuan lain. 

Penemuan mengejutkan itu terjadi setelah aparat melakukan penggerebekan di sebuah hotel kawasan Tegalsari, Sabtu 14 Juni 2025.

Selain keberadaan RAB, polisi juga menemukan barang bukti berupa sabu-sabu, alat hisap, dan timbangan elektronik. 

Hasil tes urine menunjukkan bahwa RAB positif mengonsumsi narkoba, sehingga Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Surabaya mengajukan rehabilitasi. 

Namun, upaya itu mendapat penolakan dari sang ayah, yang menolak baik rawat inap di Rumah Sakit Menur maupun rawat jalan di BNN. 

Pihak dinas menyayangkan keputusan itu dan terus berusaha meyakinkan keluarga agar korban mendapatkan perawatan yang layak. 

Kasus ini kini tidak hanya menjadi perhatian aparat, tetapi juga mengungkap pentingnya perlindungan anak dan kesadaran orang tua dalam menangani situasi darurat seperti ini.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Kronologi Penemuan Siswi SMP yang Hilang?

Apa yang Melatarbelakangi Laporan Kehilangan?

RAB dilaporkan tidak pulang ke rumah sejak Rabu, 28 Mei 2025. 

Ayahnya yang cemas kemudian melaporkan hilangnya anak tersebut ke pihak berwajib. 

Kapolsek Tegalsari, Kompol Rizki Santoso, mengungkap bahwa sejak saat itu, aparat melakukan pelacakan intensif.

Di Mana RAB Akhirnya Ditemukan?

Setelah hampir dua minggu menghilang, polisi menerima informasi bahwa RAB terlihat di sebuah hotel kawasan Tegalsari, Surabaya. 

Aparat segera bergerak ke lokasi pada Sabtu, 14 Juni 2025. Saat penggerebekan dilakukan, ditemukan enam orang di dalam satu kamar hotel, termasuk RAB.

"Anak ini ditemukan bersama lima orang lainnya, terdiri dari empat pria dewasa dan satu perempuan dewasa," ujar Kompol Rizki Santoso, Rabu, 18 Juni 2025.

Siapa Saja yang Berada di Kamar Hotel?

Empat pria yang diamankan bersama RAB masing-masing berinisial RH (22), DA (23), RAF (18), dan RH (21). 

Seorang perempuan dewasa lain berinisial LZV (20) juga turut berada di lokasi. 

Kompol Rizki menyatakan bahwa RAB merupakan satu-satunya anak di antara mereka.

Apa Temuan Polisi di Lokasi?

Apakah Ada Bukti Penyalahgunaan Narkoba?

Dari hasil penggeledahan, polisi menemukan sejumlah barang bukti narkoba di dalam kamar hotel, termasuk sabu-sabu, alat hisap, dan timbangan elektronik. 

Dugaan penyalahgunaan narkotika pun diperkuat setelah hasil tes urine menunjukkan RAB positif mengonsumsi narkoba.

"Untuk penyalahgunaan narkoba, terlihat jelas dari barang bukti. Kasus narkobanya ditangani oleh Satresnarkoba Polrestabes Surabaya," jelas Kompol Rizki.

Bagaimana Respons Pemerintah Kota Surabaya?

Apakah Pemerintah Menawarkan Rehabilitasi?

Mendapati kondisi RAB yang masih di bawah umur dan sudah terpapar narkoba, Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Kependudukan (DP3APPKB) segera mengajukan tawaran rehabilitasi. 

Kepala DP3APPKB, Ida Widayati, menjelaskan bahwa proses ini sangat penting untuk memulihkan kondisi fisik dan mental korban.

"Anak ini sakit karena sudah mengonsumsi narkoba. Kami usulkan untuk dirawat, bahkan bisa rawat jalan di BNN Surabaya jika tidak ingin rawat inap," kata Ida pada Jumat, 20 Juni 2025.

Mengapa Ayah Korban Menolak Rehabilitasi?

Namun, tawaran tersebut tidak langsung diterima oleh keluarga korban. 

Ida menyebut bahwa ayah RAB masih keberatan anaknya dirawat oleh Pemkot, bahkan untuk opsi rawat jalan sekalipun.

"Sudah kami tawarkan rehabilitasi di Rumah Sakit Menur. Tapi persepsi ayahnya, rumah sakit itu untuk orang dengan gangguan jiwa. Padahal, Menur juga punya fasilitas rehabilitasi narkoba," jelas Ida.

Meski begitu, pihak DP3APPKB masih berusaha membujuk sang ayah agar mengizinkan anaknya menjalani proses pemulihan. 

Saat ini, RAB telah dikembalikan ke keluarganya, meski proses hukum terhadap para pelaku dewasa tetap berjalan.

Apa Dampak Psikologis Bagi Korban?

Mengapa Rehabilitasi Penting untuk Anak Korban?

Ida menekankan pentingnya rehabilitasi bukan hanya untuk menangani ketergantungan narkoba, tapi juga untuk memulihkan trauma psikologis akibat pengalaman yang dialami RAB selama menghilang. 

Terlibat dalam penyalahgunaan narkoba dan berada dalam situasi rentan bersama orang dewasa tentu berdampak besar pada kesehatan mental korban.

"Kami sangat berharap orang tua korban bisa memahami bahwa ini bukan soal malu atau aib, tapi soal menyelamatkan masa depan anaknya," tegas Ida.

Apa Langkah Hukum Selanjutnya?

Bagaimana Proses Hukum Terhadap Para Pelaku?

Empat pria dewasa yang ditemukan bersama RAB saat ini tengah diproses di Polsek Tegalsari. 

Sementara itu, kasus narkoba ditangani secara terpisah oleh Satresnarkoba Polrestabes Surabaya. 

Polisi masih mendalami kemungkinan keterlibatan jaringan narkotika dalam kasus ini.

Perlindungan Anak Harus Jadi Prioritas

Kasus RAB menjadi potret penting tentang rapuhnya perlindungan terhadap anak di era digital dan sosial media saat ini. 

Kehadiran keluarga, sekolah, dan pemerintah sangat krusial dalam mencegah anak-anak dari pergaulan bebas, narkoba, hingga eksploitasi. 

Keputusan rehabilitasi bukan sekadar bentuk hukuman atau pengawasan, tetapi kesempatan untuk menyelamatkan dan membangun kembali masa depan anak yang nyaris hancur.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Anak Gadis SMP Sempat Hilang, Ternyata Ditemukan Ngamar Bareng 4 Pria di Hotel, Kondisi Dikuak

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!