Berita Viral

Lafalkan Doa Bapa Kami dan Salam Maria, 4 Anak Berlindung saat Hujan Kerikil Gunung Lewotobi

Salah satu anak perempuan bahkan terdengar melafalkan doa “Salam Maria” dan “Bapa Kami” dengan suara gemetar, mencerminkan kepanikan yang dialami mere

YouTube Tribun Jateng
BERDOA PERLINDUNGAN - Foto ilustrasi hasil olah YouTube Tribun Jateng, Kamis 19 Juni 2025, memperlihatkan empat anak kecil terekam berjongkok dan bersembunyi di bawah meja dapur dengan wajah penuh ketakutan saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengguyur kawasan permukiman di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan hujan kerikil dan abu vulkanik. Salah satu anak perempuan bahkan terdengar melafalkan doa “Salam Maria” dan “Bapa Kami” dengan suara gemetar, mencerminkan kepanikan yang dialami mereka. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID – Empat anak kecil terekam berjongkok dan bersembunyi di bawah meja dapur dengan wajah penuh ketakutan saat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki mengguyur kawasan permukiman di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur, dengan hujan kerikil dan abu vulkanik. 

Video berdurasi kurang dari satu menit itu memperdengarkan suara gemuruh yang mencekam, diiringi lantunan doa dari seorang anak perempuan yang menggetarkan hati. 

Kejadian tersebut diabadikan oleh Kristina Bai, warga Desa Boru, yang menyebut peristiwa itu terjadi sekitar 20 menit setelah letusan pertama. 

Dua dari empat anak dalam video tersebut adalah anak kandung Kristina, sementara dua lainnya merupakan anak tetangganya. 

Mereka semua diminta berlindung di dapur karena kondisi di luar rumah dinilai sangat berbahaya. 

“Saya suruh mereka masuk dapur dan berlindung di bawah meja karena hujan kerikil deras sekali,” ujarnya. 

Hingga saat ini, Kristina masih bertahan di rumah karena keterbatasan transportasi untuk mengungsi, meski letusan terus berlanjut dan status gunung telah dinaikkan menjadi Level IV Awas oleh PVMBG.

[Cek Berita dan informasi berita viral KLIK DISINI]

Bagaimana Situasi Saat Anak-anak Itu Terekam Berlindung?

Di mana dan kapan peristiwa ini terjadi?

Video berdurasi kurang dari satu menit tersebut diunggah pada Selasa, 17 Juni 2025, oleh akun Facebook bernama Tien Bai. 

Lokasi kejadian adalah Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur salah satu wilayah yang terdampak langsung erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki.

Dalam rekaman, empat anak tampak berlindung di bawah meja dapur sebuah rumah sambil meringkuk ketakutan. 

Hujan kerikil dan abu vulkanik terdengar menghantam atap rumah, disertai suara gemuruh menggelegar dari arah gunung. 

Salah satu anak perempuan bahkan terdengar melafalkan doa “Salam Maria” dan “Bapa Kami” dengan suara gemetar, mencerminkan kepanikan yang dialami mereka.

Siapa yang mengunggah dan mendokumentasikan kejadian ini?

Kristina Bai, warga Desa Boru, adalah sosok di balik video yang viral tersebut. 

Kepada media, ia menjelaskan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar 20 menit setelah letusan gunung dimulai.

“Itu di dapur, kemungkinan 20 menit sesudah letusan, turun kerikil pasir dan abu,” ujar Kristina, dikutip dari Tribun Flores, Selasa malam.

Kristina menyebut bahwa dua dari empat anak dalam video tersebut adalah anak kandungnya, sementara dua lainnya adalah anak tetangga.

Ia meminta semua anak masuk ke dapur untuk berlindung karena kondisi di luar rumah sangat berbahaya.

“Saya suruh mereka masuk dapur dan berlindung di bawah meja karena hujan kerikil deras sekali,” lanjutnya.

Apa kondisi anak-anak saat itu?

Salah satu anak yang terdengar berdoa adalah anak sulung Kristina, yang baru saja lulus dari sekolah dasar. 

Ketegangan tampak jelas dari suara dan ekspresi mereka saat mereka menghadapi situasi yang sangat traumatis. 

Meski berada di dalam rumah, gemuruh dan hantaman kerikil terasa begitu dekat dan mengancam.

Bagaimana Kondisi Terkini di Desa Boru dan Sekitarnya?

Apakah warga sudah mengungsi?

Kristina mengaku hingga kini masih bertahan di rumahnya di Desa Boru. 

Keinginan untuk mengungsi sudah ada, namun keterbatasan sarana transportasi menghalangi keluarganya untuk segera pindah ke lokasi yang lebih aman.

“Semoga kami dibantu untuk bergeser sedikit dari Boru,” harap Kristina.

Keadaan di desa masih mencekam. 

Gemuruh dari gunung terus terdengar, menambah kecemasan warga yang belum bisa meninggalkan tempat tinggal mereka. 

Banyak dari mereka berharap ada bantuan logistik maupun kendaraan untuk evakuasi.

Mengapa Status Gunung Lewotobi Ditingkatkan ke Level IV Awas?

Apa penyebab naiknya status ke Level IV?

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) secara resmi menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas) pada Selasa, 17 Juni 2025 pukul 15.00 WITA. 

Keputusan ini diambil setelah terjadi peningkatan signifikan aktivitas vulkanik dan erupsi eksplosif.

Dengan status “Awas”, Gunung Lewotobi Laki-laki kini berada pada fase paling kritis dalam skala peringatan vulkanik.

Apa saja imbauan resmi dari pemerintah?

PVMBG mengimbau masyarakat serta wisatawan untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 7 kilometer dari pusat erupsi. 

Selain itu, larangan diperluas secara sektoral ke arah barat daya hingga timur laut sejauh 8 kilometer dari kawah gunung.

Pemerintah daerah juga meminta warga untuk tetap tenang, mengikuti arahan dari otoritas resmi, dan tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi. 

Tujuannya adalah mencegah kepanikan massal serta menjaga keselamatan bersama.

Apa Pelajaran dari Peristiwa Ini?

Bagaimana mitigasi bencana bisa ditingkatkan?

Peristiwa yang menimpa anak-anak di Desa Boru menjadi pengingat kuat bahwa edukasi mitigasi bencana harus menjangkau hingga ke tingkat rumah tangga. 

Aksi cepat Kristina meminta anak-anak berlindung di bawah meja merupakan contoh inisiatif perlindungan yang sederhana namun bisa menyelamatkan nyawa.

Namun demikian, perlindungan warga tidak boleh hanya mengandalkan inisiatif individu. 

Pemerintah dan lembaga kebencanaan perlu memastikan akses cepat terhadap informasi, transportasi darurat, dan tempat pengungsian yang memadai.

(*)

Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Viral Anak-anak Berlindung di Bawah Meja saat Erupsi Gunung Lewotobi, Suaranya Bergetar saat Berdoa

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved