Contoh P5 Kurikulum Merdeka Untuk Sekolah SD-SMP hingga SMA Sederajat di Tahun 2025

P5 kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pendidikan Pancasila (P5) merupakan rancangan dalam pelaksanaan pendidikan dalam kurikulum merdeka.

Penulis: Madrosid | Editor: Madrosid
Tribun Pontianak
PRINSIP P5 - Contoh modul projek penguatan profil pelajar Pancasila (P5) fase D untuk kelas 7, 8, 9 SMP/MTS. P5 sebagai panduan dalam pelaksanaan pendidikan sekolah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pada masa pendidikan kurikulum merdeka sistem pelaksanaannya memiliki panduan tersendiri.

Melalui rancangan prinsip P5 yang akan digunakan untuk SD-SMA di kurikulum merdeka.

Panduan dalam pendidikan tersebut disebut P5 untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan sistem terbaru kurikulum merdeka.

P5 kepanjangan dari Projek Penguatan Profil Pendidikan Pancasila (P5) merupakan rancangan dalam pelaksanaan pendidikan dalam kurikulum merdeka.

Terdiri dari tema dan prinsip yang harus ada dalam pelaksanannya.

Makanya ini penting untuk diketahui dalam melaksanakan proses pendidikan.

Baca juga: Kumpulan Soal Ujian Penyakit Menular dan Jawaban Soal Ulangan/Ujian Materi Tentang Penyakit Menular

Manfaat dari P5

P5 dilaksanakan dalam Kurikulum Merdeka bertujuan untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka dengan baik.

P5 sebagai pendorong peserta didik sebagai pelajar yang baik, jujur, dan berperilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Tema yang dipilih akan disesuaikan dengan kebutuhan pendidikan itu sendiri sesuai dengan jenjang pendidikan yang ada.

Kegiatan P5 tentunya akan terekam dalam rapor projek yang berisi penilaian saat siswa melakukan projek tersebut. 

Rapor P5 berbeda dengan rapot kurikulum biasa karena dalam rapor P5 bukan berupa angka tetapi nilai BB (Belum Berkembang), MB (Mulai Berkembang), BSH (Berkembang Sesuai Harapan), SB (Sudah Berkembang).

Penilain tersebut juga disesuaikan dengan dimensi pada saat P5 seperti beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maga Esa dan berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, berkebinekaan global, bergotongroyong, dan kreatif.

Sedangkan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam, di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.

Melalui kurikulum merdeka sekaligus juga dapat membantu guru untuk memilih berbagai perangkat ajar untuk menyesuaikan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved