TERUNGKAP Penyebab Pesawat Air India Jatuh dan Meledak, Total Korban Tewas Sementara 260 Orang

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terungkap penyebab kecelakaan pesawat Air India yang jatuh dan meledak yang hingga saat ini dilaporkan sudah menelan 260 korban jiwa.

Kecelakaan tragis yang menimpa pesawat Air India di Ahmedabad pada Kamis 12 Juni 2025 menyisakan sejumlah pertanyaan besar.

Pakar keselamatan penerbangan menilai, gangguan teknis kemungkinan terjadi secara mendadak pada fase akhir proses lepas landas.

John McDermid, profesor ilmu komputer dari University of York, Inggris, yang juga ahli di bidang rekayasa keselamatan (safety engineering), menyebut bahwa pilot umumnya masih bisa membatalkan lepas landas hingga tahap yang cukup akhir.

Namun, dalam kasus ini, tampaknya gangguan terjadi secara tiba-tiba dan parah.

• Viral iPhone Penumpang Hilang di Pesawat Garuda Indonesia, Hasil Investigasi hingga Lokasi Terlacak

“Masalah tampaknya muncul sangat mendadak di bagian akhir lintasan lepas landas atau sesaat setelah mengudara, dan kondisinya cukup serius sehingga tidak bisa dikendalikan,” kata McDermid kepada AP.

Ia menambahkan bahwa fase lepas landas dan pendaratan memang merupakan bagian paling berisiko dalam penerbangan.

Namun, kecelakaan ini tergolong tak biasa karena pesawat bahkan belum mencapai ketinggian 200 meter.

“Pesawat jet modern memiliki banyak sistem cadangan, termasuk kemampuan untuk tetap terbang dengan satu mesin.

Ini yang membuat kecelakaan ini menjadi anomali,” ujarnya.

Menabrak gedung dan picu kebakaran hebat Pesawat berjenis Boeing 787-8 Dreamliner itu mengangkut 242 orang dan sedang menuju Bandara Gatwick, London, Inggris.

Hanya beberapa menit setelah tinggal landas dari Bandara Ahmedabad, pesawat menabrak sebuah bangunan yang diketahui merupakan asrama mahasiswa kedokteran.

Tabrakan tersebut memicu ledakan dan kebakaran besar, membuat warga sekitar panik.

Rekaman televisi lokal memperlihatkan kepulan asap hitam tebal membubung di lokasi kejadian.

Petugas medis tampak mengevakuasi korban dengan tandu dan membawa mereka ke rumah sakit terdekat. Seorang pejabat kepolisian senior menyatakan, sebagian besar lokasi reruntuhan telah dibersihkan.