MUI Kalbar Imbau Umat Islam Sambut Idul Adha dengan Semangat Ibadah dan Kepedulian Sosial

“MUI juga mengajak masyarakat menunaikan shalat Idul Adha secara berjamaah di masjid atau lapangan bersama keluarga,”ujarnya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Try Juliansyah
Dok. Humas Polda Kalbar
IDUL ADHA - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalbar H. M Basri Har. Ia menyampaikan imbauan dan tausiyah kepada umat Islam untuk menyambut hari besar ini dengan semangat ibadah dan solidaritas sosial. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah yang jatuh pada hari Jumat, 6 Juni 2025, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Barat, KH Basri Har, menyampaikan imbauan dan tausiyah kepada umat Islam untuk menyambut hari besar ini dengan semangat ibadah dan solidaritas sosial.

Dalam tausiyahnya, KH. Basri mengutip ayat Al-Qur’an surah Al-Hajj ayat 27–28 yang mengisahkan perintah Allah kepada Nabi Ibrahim AS untuk menyeru manusia agar datang berhaji, serta perintah untuk menyebut nama Allah atas rezeki berupa hewan ternak dan berbagi kepada fakir miskin.

Menyambut Idul Adha 1446 H yang juga bertepatan dengan Hari Jumat, MUI Kalbar melalui Dewan Pimpinan MUI turut mengeluarkan Taushiyah Idul Adha yang mencakup sembilan poin penting.

Pertama, Apresiasi Penetapan 1 Zulhijjah 1446 H MUI menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Sidang Isbat 1 Zulhijjah oleh Kementerian Agama RI yang melibatkan ormas Islam, LAPAN, BMKG, dan para ahli falak.

“Penetapan ini menjadikan 10 Zulhijjah 1446 H bertepatan dengan Jumat, 6 Juni 2025, sebagai Hari Raya Idul Adha yang disemati sebagai Hari Raya Haji Akbar,”ujar KH Basri dalam Tausiyahnya.

Kedua, MUI Kalbar juga mengimbau umat muslim meningkatkan Ibadah di Bulan Zulhijjah, Umat Islam diminta memperbanyak amal ibadah seperti infak, sedekah, dan puasa sunnah, terutama pada hari Tarwiyah (8 Zulhijjah) dan hari Arafah (9 Zulhijjah).

“MUI juga mengajak masyarakat menunaikan shalat Idul Adha secara berjamaah di masjid atau lapangan bersama keluarga,”ujarnya.

Baca juga: Salat Idul Adha di Taman Alun Kapuas, PHBI Pontianak Imbau Datang 20 Menit Lebih Awal

Ketiga, ia mengajak untuk menunaikan Ibadah Kurban.

“bagi masyarakat yang mampu diimbau untuk berkurban sebagai wujud ketaatan kepada Allah sekaligus bentuk kepedulian sosial terhadap sesama,”ujarnya.

Keempat, yakni memberikan saran kepasa Penyembelihan Hewan Kurban Sesuai Syariah. Yang mana, Penyembelihan hewan kurban sebaiknya dilakukan di Rumah Potong Hewan (RPH) Syariah oleh Juru Sembelih Halal.

“Jika dilakukan di luar RPH, masyarakat diminta memastikan aspek kehalalan dan kebersihan tetap terjaga,”ucapnya

Kelima, Syiar Takbir di Berbagai Media Umat Islam dianjurkan untuk menggemakan takbir mulai 10 Zulhijjah hingga akhir hari tasyrik (13 Zulhijjah), baik di masjid, mushalla, rumah, maupun media sosial.

Keenam, Keteladanan Nabi Ibrahim dan Ismail AS MUI mengajak umat untuk meneladani sikap rela berkorban Nabi Ibrahim dan Ismail AS sebagai bentuk kepatuhan terhadap perintah Allah demi tegaknya agama.

Ketujuh, disampaikannya mengenai Hikmah Kurban, salag satunya dengan Mengalahkan Ego dan Nafsu Umat Islam diminta menjadikan kurban sebagai momentum menekan egoisme pribadi dan lebih mengutamakan kepentingan bersama demi kebaikan umat.

Poin kedelapan yang juga disampaikan dalam tausiyah ini adalah Doa untuk Jamaah Haji.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved