Kepastian Jorge Martin Comeback di Seri MotoGP Aragon 2025 Resmi Diungkap Aprilia

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kepastian Jorge Martin comeback di seri kedelapan MotoGP Aragon 2025 akhir pekan ini 6-8 Juni resmi diungkap Aprilia.

Teka-teki mengenai kapan kembalinya Jorge Martin ke lintasan pada MotoGP 2025 mendapat petunjuk baru setelah keterangan resmi dari Aprilia Racing selaku tim yang menaungi. 

Aprilia Racing memberi kabar terbaru mengenai pemulihan cedera sang juara bertahan MotoGP setelah insiden yang dialami dalam balapan MotoGP Qatar pada 13 April lalu.

Saat itu Martin, yang baru kembali dari cedera, terjatuh dan tertabrak oleh Fabio Di Giannantonio (Pertamina Enduro VR46) yang tidak sempat menghindar.

• Jadwal MotoGP Aragon 2025 Akhir Pekan Ini Free Practice, Kualifikasi, Sprint Race dan Balapan Utama

Kecelakaan itu menyebabkan retak tulang di 11 titik pada tulang rusuknya dan pneumotoraks alias kondisi paru-paru kempes karena udara yang masuk ke rongga paru-paru dan dinding dada.

Martin bahkan harus dirawat selama seminggu di Qatar.

Untungnya, pemulihan berjalan positif.

Dia pun ikut mengaspal dengan motor sport di sela-sela acara Aprilia All Star di Sirkuit Misano, Rimini, Italia, pada 31 Mei-1 Juni lalu.

Meski begitu, untuk bisa memacu kuda besi secara penuh dalam perlombaan, jalan yang mesti dilalui pembalap asal Madrid tersebut masih panjang.

Kesimpulan itu didapat setelah pemeriksaan medis yang dijalani Martin di Barcelona, Spanyol, dengan ahli bedah ortopedi, Dr. Xavier Mir, dan direktur medis MotoGP, Dr. Angel Charte.

"Jorge Martin telah diperiksa oleh Dr. Xavier Mir dan Dr. Angel Charte untuk tindakan lanjutan," tulis Aprilia seperti dilansir dari Crash.net.

"Di bagian dadanya, retak tulang rusuk mengikuti evolusi fisiologisnya."

"Martin menjalani pemeriksaan fisik dan CT scan di bagian dada dan pergelangan tangan."

"Hasil pemeriksaan fisik cukup positif, karena retak pada radius distal sudah terkonsolidasi."

"Garis retakan di skafoid masih terlihat, terapi elektromagnetik lebih lanjut harus dipertimbangkan secara intensif."