Pemkot Pontianak Terus Koordinasi dengan BPJS Terkait Pemenuhan Fasilitas Layanan Kesehatan

Edi menegaskan bahwa sejak awal rumah sakit milik pemerintah kota tidak membedakan kelas dalam pelayanannya. 

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Ayu Nadila
LAYANAN KESEHATAN - Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono saat di temui di Ruang VIP Kantor Wali Kota, Jl Zainuddin, Senin 2 Juni 2025.Edi menegaskan bahwa sejak awal rumah sakit milik pemerintah kota tidak membedakan kelas dalam pelayanannya.  

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Pemerintah Kota Pontianak terus berupaya memenuhi regulasi terbaru dari BPJS Kesehatan terkait standar layanan dan fasilitas rumah sakit, termasuk kelengkapan ruangan dan ketersediaan dokter umum maupun spesialis.

“Selama ini kita sudah bekerjasama dengan BPJS, ada aturan-aturan terbaru, regulasinya yang minta dipenuhi, seperti persyaratan ruangan, kelas, fasilitas, termasuk dokternya,” ujar Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono, Senin 2 Juni 2025.

Menurutnya, meskipun ada persyaratan baru, pelayanan kepada masyarakat tetap berjalan. 

“Pelayanan kan tidak berhenti, jadi kita terus menerima masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan,” tegas Edi kepada tribunpontianak.co.id saat di wawancarai di Ruang VIP Kantor Wali Kota, Jl Zainuddin. 

Pemkot saat ini tengah melakukan koordinasi intensif dengan BPJS, terutama menyangkut teknis fasilitas ruang rawat inap. 

“Kalau memang BPJS bilang ruangannya harus ada kamar WC dan toiletnya, sebagai persyaratan utama, ya kita akan penuhi. Cuma waktunya kan mendadak, mesti ada proses,” jelas Edi.

Edi menegaskan bahwa sejak awal rumah sakit milik pemerintah kota tidak membedakan kelas dalam pelayanannya. 

Namun demikian, regulasi BPJS tetap mengatur pembagian kelas perawatan.

Baca juga: Menteri UMKM Bawa Komitmen Besar untuk Majukan UMKM Kalbar

“Dari sisi pelayanan kita tidak. Yang membedakan itu jenis penyakitnya. Tapi BPJS juga ada ketentuan, misalnya kelas 1, kelas 2, kelas 3, ini kadang jadi problem juga,” katanya.

Ia juga menyoroti persoalan keterbatasan tempat tidur yang kerap menjadi kendala di lapangan. 

“Kadang ada laporan, ‘Pak itu kan masih kosong,’ tapi ternyata itu ruang penyakit menular. Nggak mungkin pasien umum masuk ke situ. Harus nunggu yang di ruang bedah keluar dulu,” ungkapnya

Selain itu, Edi menambahkan bahwa rumah sakit kota tak hanya melayani warga Pontianak, tetapi juga dari wilayah Kalbar lainnya.

"Yang paling banyak dari daerah seperti Kubur Ayam dan sekitarnya. Itu kita terima juga. Tapi dampaknya, warga kota sendiri kadang kekurangan tempat tidur,” tutup Wali Kota. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved