Hadiri Program Masa Depan, Menteri Maman Sebut Pemerintah Siap Dorong UMKM dalam Ekosistem Digital

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Republik Indonesia, Maman Abdurrahman hadiri acara pembukaan program Kota Masa Depan, yang berlangsung di Kopi Asiang Jalan Ayani II, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, pada Senin 2 Juni 2025.

Di kesempatan ini, Maman mengatakan bahwa digitalisasi bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan dan menjadi kunci peningkatan daya saing UMKM di era sekarang. 

“Pemerintah terus mendorong adopsi teknologi oleh UMKM, salah satunya dengan mengadakan berbagai macam pelatihan yang bertujuan memfasilitasi UMKM agar terintegrasi dalam ekosistem digital dan mampu mengoptimalkan fitur marketplace untuk meningkatkan penjualan,” katanya.

Ia juga berharap, dengan semakin banyaknya dukungan terhadap UMKM seperti program ini, dapat menguatkan ekonomi akar rumput.

“Karena UMKM menyumbang lebih dari 60 persen PDB Indonesia dan menyerap 97% tenaga kerja,” jelasnya.

Mengangkat tema ‘Berani Digital’, program Kota Masa Depan di Pontianak berhasil menjaring ratusan UMKM binaan dari Dinas Koperasi Pontianak, yang mana dari jumlah itu, para UMKM yang ada telah mengikuti pelatihan online pada 23 Mei 2025 untuk belajar mengembangkan usahanya di ekosistem digital. 

• Pemkot Pontianak Terus Koordinasi dengan BPJS Terkait Pemenuhan Fasilitas Layanan Kesehatan

Selama program berlangsung, para peserta UMKM juga mendapatkan berbagai bentuk dukungan, seperti bantuan pengurusan sertifikat Halal, pelatihan digital secara daring, serta sesi peningkatan kapasitas dan berbagi pengalaman secara langsung.

Berdasarkan data terakhir yang dihimpun oleh Dinas Koperasi UKM Provinsi Kalimantan Barat pada tahun 2024, jumlah usaha di Kota Pontianak mencapai 4.056 jenis usaha yang terdiri dari usaha mikro, kecil, dan menengah.

Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono yang juga hadir menyampaikan bagaimana saat ini digitalisasi tidak bisa dihindari dari setiap aktivitas, maka dari itu ia menyebut penting adanya digitalisasi UMKM. 

“Sejak pandemi, kota Pontianak sudah beralih ke digital, termasuk di pasar-pasar, sehingga masyarakat di Pontianak sangat maju dan melek digital, tidak kalah dengan anak muda di kota-kota maju lainnya,” kata Edi.

Ia juga mengatakan, Pemerintah Kota Pontianak juga terus mendukung para UMKM yang ada dengan menyiapkan material termasuk peralatannya, salah satunya pada tahun ini membangun rumah kemasan gratis untuk pemula UMKM. 

“Kami berharap, melalui program akselerasi digital untuk para UMKM seperti ini, dapat membantu para UMKM untuk meningkatkan kualitas dan kapasitas produknya. Program seperti ini juga terutama membantu Kementerian UMKM dalam meningkatkan UMKM sebagai fondasi dasar perekonomian Indonesia Ini bisa terwujud. Kita sadari UMKM ini sudah terbukti menopang ekonomi kita,” jelasnya.

Di sisi lain, Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menjelaskan, kolaborasi Grab Indonesia dan OVO ini menunjukkan komitmen untuk menjadi mitra pertumbuhan dan terus mendukung percepatan inklusi digital dan keuangan di berbagai daerah. 

“Melalui program Kota Masa Depan, kami ingin memberikan pendampingan yang tepat bagi pengusaha UMKM, agar mereka tidak hanya bertahan tetapi juga tumbuh di tengah perubahan zaman,” ungkapnya.

Ia juga menilai, untuk kota Pontianak sendiri memiliki potensi besar dari para pengusaha UMKM lokal, dan percaya bahwa dengan akses pada teknologi, pelatihan, serta jaringan ekosistem Grab, UMKM bisa semakin naik kelas.