Berita Viral

VIRAL Alasan BPS Tunda Pengumuman Data Ekspor dan Impor April 2025

Seharusnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil perkembangan ekspor dan impor atau neraca perdagangan April 2025 hari ini 15 Mei 2025.

Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Tri Pandito Wibowo
BONGKAR MUAT - Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Dwikora, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis, 30 Mei 2024 malam. Badan Pusat Statistik (BPS) berencana mengumumkan hasil perkembangan ekspor dan impor atau neraca perdagangan April 2025 hari ini 15 Mei 2025, namun batal. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Terungkap alasan BPS batal mengumumkan hasil ekspor dan impor perioded April 2025 lengkap dengan alasannya.

Seharusnya Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan hasil perkembangan ekspor dan impor atau neraca perdagangan April 2025 hari ini 15 Mei 2025.

Namun BPS batal mengadakan konferensi pers.

Sebagai gantinya, BPS baru akan mengumumkan perkembangan ekspor dan impor April 2025 berbarengan dengan data inflasi yang akan diumumkan pada 2 Juni 2025 mendatang.

“Dalam rangka meningkatkan kualitas data, BPS akan merilis angka tetap perkembangan Ekspor Impor di setiap awal bulan,” mengutip keterangan tertulis BPS, Kamis 15 Mei 2025.

RESMI Aturan Usaha Sawit Terbaru 2025, Pungutan Ekspor CPO Kini Naik jadi 10 Persen

Meski demikian, BPS tidak menjelaskan lebih lanjut alasan dari ditundanya rilis neraca perdagangan tersebut.

Namun, BPS menyampaikan, sebagai bentuk komitmen BPS untuk menghadirkan data yang berkualitas.

BPS tidak lagi merilis angka sementara perkembangan ekspor impor yang biasanya dikeluarkan setiap tengah bulan.

“Dengan demikian, pengguna data langsung memperoleh angka tetap kinerja ekspor dan impor untuk dimanfaatkan lebih lanjut,” jelasnya.

Sebelumnya, Permata Institute for Economic Research (PIER) memperkirakan adanya penyempitan surplus neraca perdagangan Indonesia untuk periode April 2025.

Menjadi US$ 3,10 miliar atau menurun dibandingkan surplus bulan sebelumnya US$ 4,33 miliar pada Maret.

Seperti yang diutarakan oleh Head of Macroeconomic and Financial Market Research Bank Permata Faisal Rachman.

Ia mengatakan, penurunan surplus neraca dagang RI terutama disebabkan oleh perlambatan musiman dalam ekspor dan impor bulanan karena periode libur Idul Fitri yang Panjang.

Meski begitu, penurunan impor dinilai cenderung tidak terlalu besar, yang mencerminkan aktivitas impor yang dimuat di depan menjelang penerapan tarif timbal balik AS.

Begitu juga dengan ekspor bulanan diperkirakan akan mengalami kontraksi, konsisten dengan tren musiman historis mereka selama periode Idul Fitri.

"Aktivitas ekspor biasanya melambat selama liburan Idul Fitri, yang tahun ini terjadi pada minggu pertama bulan April 2025. Selain itu, harga yang lebih lemah untuk komoditas utama seperti CPO dan batubara diperkirakan akan berkontribusi pada penurunan bulanan," terang Faisal mengutip Kontan, Rabu 14 Mei 2025.

Pihaknya memproyeksikan ekspor Indonesia memproyeksikan turun 9,22 persen (month to month/mom) di April 25, meskipun masih mencatat pertumbuhan tahunan yang solid sebesar 7,60% yoy.

Harga BBM Resmi Turun Lagi Hari Ini Cek di SPBU Pertamina, Shell, Vivo dan AKR

Sementara itu dari sisi impor bulanan juga terlihat menurun, meskipun tidak setajam ekspor.

Impor Indonesia diproyeksikan berkontraksi 4,83% mom pada April 2025, namun masih mencatat pertumbuhan tahunan sebesar 6,57% yoy.

# Berita Viral

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved