KRONOLOGI Perkelahian Remaja Putri di Sambas Berakhir dengan Laporan Orangtua ke Polisi

Korban NA (14) dan pelaku P, keduanya masih di bawah umur, berselisih karena hasil bertanding futsal.

Editor: Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/IMAM MAKSUM
KORBAN BULLYING - Ayah dan ibu korban NA, memperlihatkan laporan resmi ke kepolisian Polres Sambas kasus perundungan terhadap anaknya. Ayah korban R (46) bilang kasus ini dilaporkan Senin 12 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Viral kasus perkelahian remaja putri di Sambas yang menghebohkan jagat maya.

Terlihat seorang anak remaja perempuan yang mendapatkan perlakuan tak wajar dari teman sebayanya.

Kasus perundungan sesama anak di bawah umur di Sambas dipicu perselisihan usai bermain futsal, Selasa 13 Mei 2025 lalu.

Korban NA (14) dan pelaku P, keduanya masih di bawah umur, berselisih karena hasil bertanding futsal.

Perselisihan itu membuat keduanya beradu mulut hingga timbul pembullyan.

Baca juga: Bawa Sabu dan Esktasi Pesanan Warga Sambas, Residivis Ini Ditangkap Satresnarkoba Polresta Pontianak

Hal tersebut diungkapkan ayah korban R (46) mengatakan, kasus pembullyan terhadap anaknya NA terjadi lantaran berselisih terkait hasil pertandingan futsal antara keduanya.   

"Awal dari cerita kejadian perlakukan pemukulan terhadap anak saya dengar dari cerita gara gara main futsal," ungkap R, Selasa 13 Mei 2025.

R menjelaskan, sebelum terjadi peristiwa bullying yang menimpa korban, keduanya sempat bertanding futsal.

Lalu keduanya berselisih mengenai hasil pertandingan.

"Seperti yang didengar gara-gara bermain futsal antara tim korban dan tim pelaku, ada perselisihan terkait angka kemenangan dan angka seri," katanya.

"Jadi sama-sama ngotot antara mereka ada yang menyatakan tim korban ini sebagai menang, dan pelaku menyatakan timnya yang menang," ucapnya.

Namun perselisihan itu berlarut-larut hingga ke percakapan di dalam grup aplikasi pesan instan WhatsApp.

Lantas, kata dia, perselisihan yang timbul berujung bullying terhadap korban. 

"Ada perkelahian antara mulut ke mulut hingga sampailah dari WhatsApp ke grup-grup, hingga timbul ke pembullyan," ungkapnya.

Dia mengatakan, pihak keluarga korban mengambil langkah melaporkan pelaku ke kepolisian dengan membawa sejumlah bukti.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved