Kalender 2025

Tanggal 12 Mei 2025 Memperingati Hari Apa Saja? Ada Hari Besar Nasional hingga Internasional

Dalam dokumen yang diteken pada 14 Oktober 2024 lalu tersebut, dijelaskan bahwa 12 dan 13 Mei 2025 diliburkan dalam rangka Hari Raya Waisak 2569 BE

Editor: Dhita Mutiasari
Freepik.com
KALENDER MEI 2025 - Grafis kalender Mei 2025 yang diupload Jumat (9/5/2025). Pada tanggal 12 Mei diperingati sejumlah hari besar nasional dan internasional diantaranya Hari Waisak, Hari Perawat Sedunia hingga Hari Kesehatan Tanaman Internasional. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Simak deretan hari besar nasional dan internasional yang diperingati setiap bulan Mei.

Diantaranya adalah pada tanggal 12 Mei 2025 diperingati sebagai hari apa saja?

Merujuk pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri Nomor 1017 Tahun 2024, Nomor 2 Tahun 2024, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.

Dalam dokumen yang diteken pada 14 Oktober 2024 lalu tersebut, dijelaskan bahwa 12 dan 13 Mei 2025 diliburkan dalam rangka Hari Raya Waisak 2569 BE.

Selain itu, terdapat pula peringatan dan perayaan lain pada 12 Mei.

Siapakah Sosok Florence Nightingale Dibalik Hari Perawat Sedunia Setiap Tanggal 12 Mei?

Berikut beberapa peringatan yang jatuh pada 12 Mei 2024 baik nasional maupun internasional:

  1. Hari Waisak

 

Waisak adalah hari raya keagamaan yang dirayakan oleh umat Buddha untuk memperingati tiga peristiwa penting dalam kehidupan Buddha Gautama: kelahiran, pencerahan (Nirvana), dan parinirvana (wafat). Perayaan Waisak biasanya jatuh pada bulan purnama di bulan Mei. 

Dilansir dari Kemenag.go.id, kata Waisak berasal dari dua bahasa yaitu Vaisakha (Sansekerta) dan Vesakha (Pali) yang berarti nama bulan dalam kalender Buddhis. Pada kalender Masehi, Waisak umumnya jatuh pada akhir April, Mei, atau awal Juni.

Kalangan umat Buddha menyebut Waisak sebagai Hari Raya Trisuci Waisak, karena untuk memperingati tiga peristiwa penting, yaitu: (1) Kelahiran Bodhisattva (calon Buddha) Siddharta Gautama di Taman Lumbini pada tahun 623 SM; (2) Petapa Gotama mencapai Penerangan Sempurna di Bodh pada tahun 588 SM; dan (3) Wafatnya Buddha Gotama (Maha Parinibbana) di Kusinara.

Menyongsong Waisak, umat Buddha sering mengadakan kegiatan bersih vihara, ziarah ke makan leluhur, bersih makam pahlawan. Pada saat Hari Waisak, umat Buddha melaksanakan puja pada detik-detik bulan purnama. Kegiatan lomba atau pentas kesenian juga dilaksanakan untuk memeriahkan perayaan Waisak.

”Pencapaian Penerangan Sempurna” merupakan salah satu peristiwa yang diperingati pada hari Waisak. Pencapaian Buddha ini hendaknya menjadi inspirasi dan motivasi umatnya untuk senantiasa berbuat kebajikan.

Perayaan Waisak, tidak hanya sekedar melaksanakan tradisi puja, tetapi lebih dari itu. Umat Buddha dapat meneladani tekad, semangat, pantang menyerah, dan sifat-sifat luhur Buddha serta senantiasa melaksanakan dhamma.

Tekad dan semangat Buddha Gautama ditunjukkan pada saat beliau terlahir sebagai Petapa Sumedha, pada masa kehidupan Buddha Dipankara. Petapa Sumedha bertekad untuk menjadi Buddha pada masa selanjutnya. Ketika waktunya telah tiba, Siddharta Gautama terlahir di bumi untuk terakhir kalinya demi menyempurnakan parami. Setelah Penerangan Sempurna terealisasikan, Buddha mendedikasikan hidupnya untuk menyebarkan dhamma dan membentuk Sangha. Saat menjelang wafat, beliau berpesan, ”Oh para Bhikkhu, segala sesuatu tidak kekal adanya, berjuanglah dengan kewaspadaan (Maha Parinibbana Sutta). Sudahkah melaksanakan pesan beliau?

Kisah hidup Buddha Gautama mengajarkan kita perlunya perjuangan. Umat Buddha yang menyambut Waisak dengan penuh kesadaran dan meneladani sifat-sifat luhur Buddha mampu memaknai arti Waisak yang sesungguhnya. Penghormatan atau puja tertinggi pada Buddha adalah dengan melaksanakan Dhamma dalam berbagai segi kehidupan, baik kehidupan sehari-hari, beragama, berbangsa dan bernegara.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved