Imunisasi Dalam Perspektif Islam, Penyuluh Agama Berikan Pemahaman Kepada Tokoh di Jongkat Mempawah

"Secara umum, vaksin yang berbahan haram atau najis hukumnya haram digunakan. Namun, ada tiga kondisi pengecualian menurut hukum Islam," ujar Maryama.

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/KEMENAG MEMPAWAH
PELATIHAN FASILITATOR - Dalam upaya meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, khususnya dalam mencegah kejadian drop out imunisasi campak, sebuah pelatihan fasilitator bagi tokoh masyarakat digelar di Aula Kantor Camat Jongkat, Kabupaten Mempawah, Selasa 6 Mei 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Dalam upaya meningkatkan literasi kesehatan masyarakat, khususnya dalam mencegah kejadian drop out imunisasi campak, sebuah pelatihan fasilitator bagi tokoh masyarakat digelar di Aula Kantor Camat Jongkat, Kabupaten Mempawah, Selasa 6 Mei 2025.

Kegiatan ini berlangsung dengan mengusung pendekatan edukatif melalui modul Kompak (Komunikasi Masyarakat Peduli Anak dan Kesehatan) dan dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, antara lain Camat Jongkat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mempawah, perwakilan dari Koramil Jungkat, dan Polsek Jungkat.

Peserta pelatihan terdiri dari tokoh masyarakat, kader posyandu, serta penyuluh lintas sektor di Kecamatan Jongkat. Maryama, Penyuluh Agama yang mewakili Kementerian Agama Kabupaten Mempawah, menjadi salah satu narasumber utama dalam pelatihan ini.

Dalam kesempatan tersebut, Maryama menyampaikan materi mengenai imunisasi dalam perspektif Islam.

"Secara umum, vaksin yang berbahan haram atau najis hukumnya haram digunakan. Namun, ada tiga kondisi pengecualian menurut hukum Islam," ujar Maryama.

TMMD ke-124 Mempawah: Danrem dan Forkopimda Tanam Padi Bersama, Wujud Sinergi Ketahanan Pangan

Ia menjelaskan bahwa penggunaan vaksin yang belum halal dapat dibolehkan apabila dalam kondisi darurat, belum tersedia vaksin yang halal, dan atas rekomendasi tenaga medis yang kompeten serta terpercaya.

Penjelasan ini disambut antusias oleh para peserta. Maimanah, salah satu tokoh masyarakat yang hadir, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat karena membuka wawasan kami, khususnya dalam memahami pentingnya imunisasi dari sisi kesehatan dan ajaran Islam," ujarnya.

Sementara itu, Camat Jongkat Mahmud Hasan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, tokoh agama, dan masyarakat dalam menyukseskan program imunisasi.

"Literasi kesehatan adalah kunci untuk menurunkan angka drop out imunisasi," kata beliau.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para tokoh masyarakat dapat menjadi jembatan informasi yang tepat antara program kesehatan pemerintah dan pemahaman masyarakat, termasuk dari aspek keagamaan. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved