Ragam Contoh
7 Strategi Ampuh Menghilangkan Malas Belajar untuk Anak-anak Sekolah
Fenomena malas belajar kini semakin mengemuka di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital yang merambah hampir setiap aspek kehidupan.
Orang yang malas belajar biasa ditunjukkan dengan ciri-ciri berikut:
menganggap belajar bukan prioritas penting;
belajar merupakan kegiatan yang membosankan;
belajar menjadi beban;
tidak memiliki kebiasaan belajar teratur;
tidak memiliki catatan pelajaran yang lengkap;
tidak mengerjakan tugas;
sering membolos;
seringkali mengharapkan bocoran jawaban saat ujian; atau
menyontek untuk mendapatkan nilai yang bagus;
dan lain sebagainya.
Kondisi malas belajar jika dibiarkan akan menimbulkan dampak negatif, mulai dari prestasi belajar rendah, tidak lagi memiliki minat belajar sama sekali, kehilangan kesempatan untuk mengembangkan diri dan mencapai prestasi yang gemilang, atau lebih memilih kehidupan yang tidak sehat.
Mengapa Malas Belajar?
Hal penting yang harus disadari bahwa, faktor penyebab malas belajar bersifat kompleks. Kita tidak bisa serta merta menyalahkan perkembangan teknologi digital sebagai penyebab tunggal kemalasan belajar sebagaimana yang berkembang di masyarakat.
Berikut adalah beberapa faktor penyebab malas belajar:
1. Motivasi belajar yang rendah
Rasa malas belajar yang timbul dalam diri Anda bisa jadi disebabkan karena tidak adanya motivasi belajar dalam diri Anda. Motivasi ini kemungkinan belum tumbuh karena Anda belum mengetahui dan memahami manfaat dari belajar, atau belum ada sesuatu yang ingin Anda capai.
2. Gaya belajar yang tidak sesuai
Setiap individu itu unik, demikian halnya dengan gaya belajar mereka. Setiap orang memiliki cara belajar mereka masing-masing. Gaya belajar yang tidak tepat bisa menjadi penyebab malas belajar.
Contoh: Seorang siswa dengan modalitas belajar kinestetik yang dominan dipaksa untuk duduk membaca buku dalam waktu yang lama, tentu saja menjadi malas belajar karena anak dengan gaya belajar kinestetik membutuhkan aktivitas fisik dalam memahami materi pelajaran.
3. Bullying
Bullying bisa mendorong seseorang menjadi malas belajar. Bullying bisa mengakibatkan dampak serius pada kondisi piskologis mereka, seperti:
stres;
kecemasan;
penurunan minat;
harga diri rendah;
gangguan konsentrasi;
perasaan tidak aman; dan
gangguan emosional lainnya.
Kondisi psikologis akibat bullying ini dapat mengganggu motivasi belajar sehingga seseorang menjadi malas belajar.
4. Masalah dalam proses belajar
Proses belajar bisa mendorong kemalasan belajar. Proses belajar yang tidak menarik, tidak relevan, kurang menantang, dan tidak memberikan ruang untuk kreativitas dan ekspresi diri dapat menimbulkan kebosanan dan kejenuhan belajar yang berujung pada kemalasan belajar.
5. Kurang istirahat
Malas belajar bisa juga disebabkan karena kelelahan dalam beraktivitas, seperti bermain atau membantu pekerjaan orang tua, sehingga menurunkan kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis.
Salah satu faktor penyebab malas belajar yang umum terjadi adalah kurang tidur. Akibat kurang tidur di malam hari, Anda akan merasa letih atau mengantuk keesokan harinya sehingga Anda menjadi malas belajar, bahkan tertidur saat belajar.
Bagaimana Cara Mengatasi Malas Belajar?
Sesuai dengan keunikan individu, Kita harus secara cermat menelaah faktor-faktor apa saja yang menjadi penyebab rasa malas belajar sehingga dapat memetakan darimana sumber mengatasi kemalasan dalam belajar.
Namun, secara umum cara mengatasi malas belajar dapat dilakukan dengan menumbuhkan motivasi belajar dalam diri Anda.
Cara Efektif Mengatasi Rasa Malas Belajar
Mengatasi Malas Belajar
Tips Jitu Mengatasi Malas Belajar
35 TOP Soal Ujian Sejarah Peminatan SMA dan Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Ide Caption HUT RI ke-80 Tahun 2025 untuk Media Sosial, IG, FB dan WA |
![]() |
---|
45 TOP Soal Ujian PJOK Kelas 11 dan Jawaban Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Destinasi Wisata Sejarah di Tepi Sungai Kapuas, Makam Kesultanan Pontianak |
![]() |
---|
45 TOP Soal Ujian Sosiologi Kelas 11 dan Jawaban Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.