Kabid Keperawatan RSJ Diteror

TAMPANG 3 Pelaku Penyiraman Air Keras ke Kabid Keperawatan RSJ Kalbar hingga Motif Didalami Polisi

Bahkan, usai melakukan kejahatan keji berupa penyiraman air keras, pelaku utama berinisial NP sempat mencoba menghilang.

Penulis: Widad Ardina | Editor: Faiz Iqbal Maulid
Tribunpontianak.co.id
PENYIRAM KABID KEPERAWATAN DITANGKAP - Satreskrim Polres Singkawang, dibantu tim Resmob Polda Kalbar, berhasil menangkap pelaku di balik aksi penyiraman air keras terhadap Kabid Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Kalimantan Barat, Achmad. Kasat Reskrim Polres Singkawang, AKP Deddi Sitepu, mengonfirmasi tiga orang pelaku telah diamankan, Kamis 1 Mei 2025 dinihari 

AKP Deddi juga menjelaskan korban saat ini masih dalam perawatan dan observasi di RSUD Abdul Aziz Singkawang, guna menentukan langkah medis selanjutnya.

"Informasi terakhir yang kami terima, korban masih dalam tahap observasi. Tim medis sedang mempertimbangkan kemungkinan tindakan medis lanjutan, seperti operasi kulit, namun itu masih dalam pengawasan rumah sakit," tutupnya.

KRONOLOGI Kabid Keperawatan di Rumah Sakit Jiwa Singkawang Kalbar, Achmad Disiram Air Keras

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Provinsi Kalbar, dr. Batara Hendra Putra Sianipar, menyatakan kasus penyiraman air keras terhadap Achmad, Kabid Keperawatan RSJ, telah ditangani oleh pihak kepolisian.​

"Yang bersangkutan telah ditangani oleh pihak kepolisian," ujar dr. Batara.

Ia menambahkan pihak rumah sakit menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat yang berwenang.

Tak hanya itu, Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana, dr. Achmad Hardin, mengungkapkan keprihatinannya atas insiden penyiraman air keras yang menimpa Kabid Keperawatan di RSJ Provinsi Kalbar, Achmad tersebut.

Ia menegaskan air keras merupakan zat kimia yang sangat korosif dan dapat menyebabkan kerusakan serius pada jaringan tubuh.

"Air keras, seperti asam sulfat atau asam klorida, bersifat korosif dan dapat menyebabkan luka bakar yang parah pada kulit dan jaringan tubuh lainnya, akibatnya tubuh bisa melepuh," jelasnya.  

Lanjutnya, mengatakan apabila mengenai mata, dapat menyebabkan kerusakan pada kornea hingga kebutaan permanen.

Menurut dr. Achmad Hardin, dampak dari paparan air keras tidak hanya terbatas pada luka fisik.

"Korban juga dapat mengalami trauma psikologis yang mendalam akibat perubahan penampilan dan rasa sakit yang dialami," tambahnya.

Ia juga menjelaskan untuk pertolongan medis pertama jika terkena air keras harus disegerakan dibilas dengan air mengalir.

"Segera bilas area yang terkena dengan air mengalir selama 20 hingga 30 menit dan hindari menggosok area tersebut. Setelah itu, segera bawa korban ke fasilitas kesehatan terdekat," jelasnya.

Ia berharap pihak berwenang dapat segera mengungkap pelaku dan motif di balik serangan ini.

"Kejadian ini sangat memprihatinkan dan tidak boleh terulang. Kami mendukung penuh upaya penegakan hukum untuk memberikan rasa aman kepada korban," ucapnya.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved