MotoGP

Cium Asap Yamaha, Ducati Mulai Kehilangan Taji Jelang Race MotoGP Prancis 2025

Cuma bisa cium asap Yamaha sepanjang balapan, Ducati terlihat mulai ketar-ketir jelang race MotoGP Prnacis 2025.

Editor: Rizky Zulham
X @PeccoBagnaia
ADU CEPAT - Momen Pembalap Yamaha Fabio Quartararo (20) memimpin balapan. CEO Ducati Corse, Claudio Domenicali, memberikan pendapatnya usai satu pembalapnya dipecundangi oleh pembalap Yamaha pada balapan MotoGP Spanyol 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Cuma bisa cium asap Yamaha sepanjang balapan, Ducati terlihat mulai ketar-ketir jelang race MotoGP Prnacis 2025.

CEO Ducati Corse, Claudio Domenicali, memberikan pendapatnya usai satu pembalapnya dipecundangi oleh pembalap Yamaha pada balapan MotoGP Spanyol 2025.

Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia yang harus diasapi sepanjang balapan oleh Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha).

Bagnaia sama sekali tak mendapatkan kesempatan untuk menyalip Quartararo dalam 25 lap balapan yang digelar di Sirkuit Jerez, Spanyol, Minggu 27 April 2025.

Pada awal balapan, dia tak mampu menyalip Quartararo untuk mengkudeta posisi pertama.

Alasan Bos Ducati Kekeh Puji Marc Marquez yang Crash Ketimbang Podium Bagnaia

Kemudian pada pertengahan lomba, Bagnaia kembali mendapati Quartararo untuk bersaing memperebutkan tempat kedua.

Namun, Bagnaia tak mampu memanfaatkan dua kesempatan tersebut untuk meraih hasil lebih baik.

Claudio Domenicali selaku CEO kemudian memberikan pembelaan usai pembalap dari tim utama tak bisa lebih cepat dari motor Yamaha milik Quartararo.

Domenicali menyebut keberhasilan Yamaha adalah buah kerja kelas dari lama dan pembalap yang kuat.

Apalagi, Yamaha juga mendapatkan keuntungan sebagai tim konsesi.

"Ini adalah buah dari kerja keras yang dimulai dari lama dengan motor yang bagus dan pembalap yang kuat," kata Domenicali, dilansir dari GPOne.

"Namun, hari ini Quartararo menjadi kuat dan ini berarti yang lain bekerja keras, menikmati konsesi yang diberikan."

"Tidak semua orang ingat bahwa kami tidak berkompetisi di kejuaraan dengan aturan yang sama."

"Faktanya, ada pabrikan yang memiliki kesempatan untuk menguji dengan pembalap resmi dan mengembangkan mesin, menggunakan lebih banyak dari mereka."

"Akibatnya, saya pikir kesenjangan ini akan hilang besok dan pabrikan lain juga akan naik ke level kami," ujar Domenicali.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved