Paus Fransiskus Wafat

Mengenal Ordo Mendiang Paus Fransiskus, Serikat Yesus yang Disebut Jesuit

Paus Fransiskus, yang terpilih sebagai Paus pada tahun 2013, adalah satu-satunya pemimpin Gereja Katolik yang berasal dari Ordo Jesuit. 

Vatican Media
PAUS TERSENYUM - Paus Fransiskus tersenyum di Lapangan Santo Petrus semasa hidupnya. Paus Fransiskus, yang terpilih menjadi Paus pada tahun 2013, adalah satu-satunya Paus yang berasal dari Ordo Jesuit. 

Keputusannya untuk menggunakan nama "Fransiskus" sebagai nama kepausannya mencerminkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemiskinan dan kedamaian, yang sangat erat dengan spiritualitas St. Fransiskus Assisi, meskipun ia tetap mengikuti jejak Ignatius Loyola dalam misi gereja.

Bagaimana Kehidupan Mendiang Paus Fransiskus Berakhir?

Paus Fransiskus meninggal pada 21 April 2025, setelah beberapa bulan mengalami masalah kesehatan yang serius. 

Laporan medis resmi menyebutkan bahwa Paus meninggal akibat stroke, disertai dengan koma dan kolaps kardiosirkulasi yang ireversibel. 

Sebelumnya, Paus juga menderita beberapa kondisi medis seperti pneumonia bilateral multimikroba, bronkiektasis multipel, tekanan darah tinggi, dan diabetes tipe II, yang memengaruhi kesehatannya dalam beberapa tahun terakhir.

Setelah wafatnya Paus Fransiskus, wasiat rohani yang ditulisnya pada 29 Juni 2022 dipublikasikan. 

Dalam dokumen tersebut, Paus menyampaikan keinginannya untuk dimakamkan dengan cara yang sederhana di Basilika Santa Maria Maggiore di Roma, tempat yang memiliki makna spiritual mendalam baginya.

Ia meminta agar makamnya hanya bertuliskan satu kata, "Franciscus," sebagai pengingat akan kesederhanaannya dalam melayani umat.

Apa Makna Spiritual dari Wasiat Paus Fransiskus?

Wasiat yang ditinggalkan Paus Fransiskus bukan hanya sekadar catatan akhir hidupnya, tetapi juga sebuah cerminan dari spiritualitasnya yang mendalam. 

Dalam dokumen tersebut, Paus mengungkapkan keyakinannya yang kuat pada Bunda Maria yang Tak Bernoda, yang menjadi sumber perlindungannya selama perjalanan hidupnya. 

Selain itu, permintaannya untuk pemakaman sederhana menunjukkan dedikasinya terhadap nilai-nilai kerendahan hati dan pelayanan yang menjadi inti ajaran Jesuit.

Paus Fransiskus juga menunjukkan dalam wasiatnya bahwa ia ingin dikenang bukan karena kemegahan atau kekuasaan, tetapi karena pelayanannya yang tulus kepada umat manusia. 

Hal ini sangat mencerminkan ajaran Ignatius Loyola, yang selalu menekankan pentingnya pengabdian kepada Tuhan dan sesama, serta kehidupan yang dijalani dengan penuh kesadaran spiritual.

Apa Pengaruh Ordo Jesuit terhadap Gereja Katolik dan Dunia?

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved