Paus Fransiskus Wafat

Profil dan Biodata Peter Kodwo Appiah Turkson, Apakah Kardinal dari Ghana Ini Akan Jadi Paus Baru?

Jika terpilih, ia akan menjadi Paus Afrika pertama dalam lebih dari 1.500 tahun sejarah Gereja Katolik. 

Vatican Media
KANDIDAT PAUS BARU - Kardinal Peter Kodwo Appiah Turkson, 76 tahun, menjadi sorotan dunia sebagai kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. Jika terpilih, ia akan menjadi Paus Afrika pertama dalam lebih dari 1.500 tahun sejarah Gereja Katolik. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kardinal Peter Kodwo Appiah Turkson, 76 tahun, menjadi sorotan dunia sebagai kandidat kuat pengganti Paus Fransiskus. 

Jika terpilih, ia akan menjadi Paus Afrika pertama dalam lebih dari 1.500 tahun sejarah Gereja Katolik. 

Meski demikian, Turkson tidak pernah secara eksplisit menyatakan ambisi untuk menjadi Paus. 

“Saya tidak yakin apakah ada yang bercita-cita menjadi Paus,” ujarnya kepada BBC pada 2013 yang disadur Kamis 24 April 2025.

Di tengah pertumbuhan Gereja Katolik di Afrika, ia menekankan bahwa pemilihan Paus sebaiknya tak hanya berdasar angka statistik. 

Sebagai kardinal pertama dari Ghana dan mantan presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian, pengaruhnya merambah isu sosial global. 

Sikap progresifnya terhadap hak asasi manusia dan ekologi menjadikannya figur moderat-konservatif yang menjembatani perubahan dalam tubuh Gereja.

[Cek Berita dan informasi Paus Fransiskus Wafat KLIK DISINI]

Siapa Kardinal Peter Turkson?

Apa Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Turkson?

Lahir di Ghana pada 1948, Peter Kodwo Appiah Turkson adalah anak dari keluarga besar dengan sepuluh bersaudara. 

Ayahnya adalah seorang Katolik, sementara ibunya berasal dari sekte Metodis sebelum pindah ke Katolik. 

Menariknya, ia juga memiliki paman dari pihak ayah yang beragama Islam.

Pengalaman lintas agama yang membuatnya terbiasa hidup dalam keberagaman sejak kecil seperti disadur dari collegeofcardinalsreport.com, Kamis 24 April 2025.

Turkson masuk seminari minor pada usia 14 tahun, lalu melanjutkan pendidikan teologi di Ghana dan Amerika Serikat, serta meraih lisensi dari Institut Alkitab Kepausan di Roma. 

Ia ditahbiskan sebagai imam pada 1975 dan menjadi Uskup Agung Cape Coast pada 1993. 

Gelar kardinal dianugerahkan oleh Paus Yohanes Paulus II pada 2003, menjadikannya orang Ghana pertama yang menerima gelar tersebut.

Apa Kiprah Internasional Kardinal Turkson dalam Gereja dan Dunia?

Bagaimana Perannya di Ghana dan Lembaga Internasional?

Antara 1997 hingga 2005, ia memimpin Konferensi Waligereja Ghana dan menjabat sebagai Ketua Dewan Perdamaian Nasional Ghana. 

Ia memainkan peran penting dalam proses pemilu damai di Ghana pada 2008, di tengah ketegangan politik yang tinggi. 

Turkson juga aktif dalam kerja sama dengan PBB dan menjadi penghubung penting antara Gereja dan komunitas internasional.

Pada 2009, Paus Benediktus XVI mengangkatnya sebagai Presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian. 

Ketika Paus Fransiskus membentuk super dikasteri baru untuk Pembangunan Manusia Integral pada 2017, Turkson menjadi prefek pertamanya. 

Dalam masa pandemi COVID-19, ia juga dipercaya memimpin gugus tugas Vatikan untuk menanggulangi dampak sosial ekonomi global.

Apakah Kardinal Turkson Cocok Menjadi Paus?

Apa Pandangannya terhadap Isu Sosial dan Moral Kontemporer?

Meski konservatif secara teologis, Turkson menunjukkan pendekatan moderat terhadap isu-isu sosial. 

Ia menolak kriminalisasi terhadap komunitas LGBTQ+ di Afrika dan menyatakan kepada BBC bahwa homoseksualitas tidak seharusnya diperlakukan sebagai tindak pidana. 

Namun, ia tetap mempertahankan ajaran Gereja yang menolak pernikahan sesama jenis dan menolak aborsi serta eutanasia.

Turkson juga menyuarakan kritik terhadap Islamofobia dan menyadari tantangan yang ditimbulkan oleh ekstremisme agama tanpa mengabaikan perlindungan terhadap kebebasan individu. 

Ia aktif dalam forum-forum global seperti Forum Ekonomi Dunia (WEF) dan mendorong kapitalisme yang inklusif, meski pendekatannya ini menuai kritik dari berbagai spektrum politik.

Apakah Pernah Ada Kontroversi yang Melibatkan Kardinal Turkson?

Pada 2012, ia sempat menuai kecaman karena menyampaikan kekhawatiran tentang penyebaran Islam di Eropa dalam sebuah konferensi Vatikan. 

Ia kemudian meminta maaf atas penyataan tersebut, menandakan kematangan dan kesediaan untuk merefleksikan pandangannya secara publik.

Bagaimana Proses Pemilihan Paus yang Akan Dihadapi Turkson?

Apa Itu Kongregasi Umum dan Khusus?

Proses menuju pemilihan Paus dimulai dengan pertemuan para kardinal dalam dua jenis kongregasi.

Kongregasi Umum, yang dihadiri semua kardinal, dan Kongregasi Khusus, yang terdiri dari kelompok kecil yang bergilir setiap tiga hari. 

Kongregasi ini menentukan tanggal konklaf dan melakukan persiapan teknis lainnya.

Bagaimana Mekanisme Pemungutan Suara di Konklaf?

Konklaf dimulai dengan Misa Pro Eligendo Papa di Basilika Santo Petrus. 

Setelah prosesi menuju Kapel Sistina, para kardinal mengambil sumpah untuk menjaga kerahasiaan. 

Hanya kardinal berusia di bawah 80 tahun yang dapat memberikan suara. 

Untuk menang, seorang kandidat harus memperoleh mayoritas dua pertiga.

Jika belum ada hasil, konklaf bisa dilanjutkan setelah jeda diskusi dan doa. 

Setelah terpilih, Paus baru memilih nama kepausannya dan diumumkan melalui deklarasi “Habemus Papam” dari balkon Basilika Santo Petrus.

Apakah Dunia Siap Menyambut Paus dari Afrika?

Kardinal Turkson sendiri menyatakan bahwa menjadi Paus bukanlah sesuatu yang dikejar:

“Saya tidak yakin apakah ada yang bercita-cita menjadi Paus,” katanya kepada BBC pada 2013.

Saat ditanya apakah pertumbuhan umat Katolik di Afrika menjadi dasar pemilihan, ia menjawab bahwa:

“Pertimbangan semacam itu cenderung mengaburkan masalah.”

Namun demikian, dengan rekam jejak panjang dalam diplomasi internasional, kerja kemanusiaan, serta pengalaman pastoral yang kuat, Turkson tetap menjadi figur yang diperhitungkan. 

Ia bukan hanya simbol dari dinamika Gereja global, tetapi juga harapan akan kepemimpinan Katolik yang mampu menjembatani dunia tradisional dan modern.

Dengan segala pengalaman dan posisinya, akankah Kardinal Peter Turkson menorehkan sejarah sebagai Paus Afrika pertama dalam era modern? 

Waktu dan konklaf akan menjawabnya.

(*)

• Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
• Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved