Berita Viral

Gubernur Jabar Dedi Mulyadi Angkat Bicara! Sebut Dokter Asal Pontianak Inisial PAP Seperti Jurig

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi pun angkat bicara atas ulah dokter residen PPDS Unpad tersebut.

Editor: Marlen Sitinjak
YOUTUBE TRIBUN PONTIANAK
DEDY MULYADI ANGKAT BICARA - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi angkat bicara atas ulah dokter residen PPDS Unpad inisial PAP. Menurutnya kelakuan dokter asal Pontianak itu seperti setan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kelakuan di luar nalar oknum dokter asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat (Kalbar) inisial PAP, membuat masyarakat khususnya Bandung, Jawa Barat (Jabar), begitu prihatin.

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi pun angkat bicara atas ulah dokter residen PPDS Unpad tersebut.

Dedi Mulyadi menyebut perilaku dokter PAP yang memerkosa putri pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung sudah seperti perilaku setan.

Menurutnya, Kampus Unpad harus memperketat seleksi untuk calon-calon dokter.

Apabila hasil tes psikologi memiliki mental berbeda atau kelainan seksual, Dedi Mulyadi menilai hal itu jangan diloloskan.

"Itu harus hati-hati, karena ini menyangkut kepercayaan bagaimana nanti semua orang takut dirawat di rumah sakit yang nunggunya takut kan bahaya," kata Dedi Mulyadi di DPRD Kota Sukabumi, Kamis 10 April 2025, seperti dikutip dari Tribun Jabar.

"Dulu kan kalau di rumah sakit takutnya aya jurigan (ada Setan). Kok hari ini dokternya seperti jurig. Bahkan jurig (Setan) sekalipun ga pernah memerkosa," imbuhnya.

Baca juga: KISAH Gadis Korban Perkosaan Dokter Asal Pontianak! Ayah Wafat 10 Hari Usai Peristiwa di Kamar 711

Dedi Mulyadi, politisi Golkar saat ditemui awak media beberapa waktu lalu. Dedi Mulyadi dikabarkan mundur dari Partai Golkar.
Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat. (Tribun Jabar/ Lutfi AM)

Dedi menegaskan kejadian ini harus menjadi bahan evaluasi untuk suatu lembaga pendidikan.

"Dokter itu kan orang yang harus sangat dipercaya karena dia menyangkut keselamatan manusia bagaimana dia mendiagnosa, orang harus percaya dia menghasilkan obat, memberikan resep," kata dia.

Dedi menjelaskan, masyarakat tentunya akan menuruti perintah dokter yang merawatnya.

Orang atau pasien yang mau membuka baju, celana, dan rela telanjang badannya untuk operasi itu merupakan kepercayaan.

Terlebih, perilaku tidak terpuji ini dilakukan oleh oknum dokter yang lembaganya dipercaya.

"Kalau sekarang muncul dokter memiliki hasrat biologis ketika dalam praktek, harus dievaluasi rekrutmen menjadi mahasiswa fakultas kedokteran," ujar Dedi.

Diberitakan sebelumnya, dokter residen Unpad bernama Priguna Anugerah (31) diduga melakukan tindakan pemerkosaan terhadap keluarga pasien yang sedang menjaga ayahnya di RSHS Bandung.

Modus Priguna Anugerah adalah memberikan obat bius yang membuat korban tidak sadarkan diri dengan dalih cek darah.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved