Ramadan 2025

Ratusan Guru Ngaji, Mualaf, dan Pejuang Nafkah Hadiri Pahada Pekan Ketiga di Masjid Ismuhu Yahya

“Jadi laksanalan perintah Allah jauhi larangannya, jangan lupa bersyukur. Kalau di kasi Allah rezeki dan nikmat jangan lupa dibagikan kepada kaum dhua

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISTIMEWA
FOTO BERSAMA - Foto bersama Gubernur Ria Norsan dengan ratusan guru ngaji dari berbagai daerah seperti Bengkarek, Kubupadi, Pontianak, dan Kubu Raya, bersama mualaf serta para pejuang nafkah, usai menghadiri Pasar Bahagia Ramadhan (Pahada) pekan ketiga di Masjid Ismuhu Yahya, Jumat 21 Maret 2025. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebanyak 300 guru ngaji dari berbagai daerah seperti Bengkarek, Kubupadi, Pontianak, dan Kubu Raya, bersama 100 mualaf serta puluhan pejuang nafkah, menghadiri Pasar Bahagia Ramadhan (Pahada) pekan ketiga di Masjid Ismuhu Yahya, Jumat 21 Maret 2025.

Acara ini menjadi momen spesial dalam rangkaian kegiatan Ramadhan, mengajak mereka untuk berbuka puasa bersama dan menerima berbagai bentuk dukungan. 

Selain itu, acara ini juga dihadiri langsung oleh Gubernur Kalbar, Ria Norsan yang memberikan motivasi kepada seluruh yang hadir. Khususnya para anak-anak muda.

Salah satu yang disampaikannya bagaimana perjalanan karir nya, dan latar belakang keluarnya yang bukan dari keluarga kaya raya. Namun ia terus semangat mengejar mimipinya.

Ria Norsan menyampaikan bahwa rezeki yang kita terima bukan hanya milik kita, namun ada titipan untuk para kaum dhuafa, fakir miskin, yatim dan piatu serta orang yang membutuhkan.

“Jadi laksanalan perintah Allah jauhi larangannya, jangan lupa bersyukur. Kalau di kasi Allah rezeki dan nikmat jangan lupa dibagikan kepada kaum dhuafa. Keluarkan rezeki kita walau sedikit yang penting ikhlas,” ujarnya.

Adapun kegiatan Pahada ini, bukan sekadar ajang berbagi, tetapi juga bentuk penghargaan kepada para guru ngaji yang telah berkontribusi dalam pendidikan agama, mualaf yang tengah meniti perjalanan spiritual, serta para pejuang nafkah yang tetap meluangkan waktu untuk belajar mengaji di sela-sela kesibukan mereka mencari rezeki.

“Kami ingin memberikan apresiasi kepada mereka yang selama ini berjuang di jalan ilmu dan agama. Guru ngaji yang hadir merupakan bagian dari program Rumah Quran yang kami bina. Mereka mendapatkan dukungan baik dalam pembelajaran maupun bantuan bulanan,” ujar Ketua Panitia, Romansa Naufal Muhammad.

Selain itu, acara ini juga menjadi wadah bagi para mualaf untuk mendapatkan bimbingan lebih lanjut dalam memperdalam ajaran Islam. 

Sementara itu, para pejuang nafkah, baik yang bekerja serabutan maupun memiliki profesi tetap. 

Namun mereka tetap menunjukkan semangat luar biasa dengan menyisihkan waktu untuk belajar mengaji setiap akhir pekan.

Kegiatan Pahada pekan ketiga ini tidak hanya menghadirkan kebersamaan dalam berbuka puasa, tetapi juga berbagi sembako, sayur-mayur, hingga kue lebaran. 

Sebagai bentuk apresiasi lebih lanjut, setelah tarawih, panitia juga membagikan THR kepada para peserta.

Dengan kehadiran 300 guru ngaji, 100 mualaf, dan para pejuang nafkah, Pahada pekan ketiga ini menjadi bukti nyata bahwa kebersamaan dan kepedulian dapat memperkuat ukhuwah Islamiyah, terutama di bulan suci Ramadhan. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved