Ragam Contoh
Hukum Ziarah Kubur Menjelang Idul Fitri, Ada Anjuran, Larangan, dan Etikanya
Ziarah kubur memiliki makna mengunjungi makam seseorang yang telah meninggal dunia sebagai bentuk penghormatan serta untuk mendoakan mereka.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Menjelang Hari Raya Idul Fitri, banyak umat Islam yang menjalankan tradisi ziarah kubur untuk mendoakan keluarga dan kerabat yang telah berpulang.
Tradisi ini dilakukan hampir di setiap daerah dan menjadi salah satu amalan yang sering dilakukan baik sebelum maupun sesudah bulan Ramadhan.
"Ziarah kubur adalah semula dilarang oleh Nabi dan akhirnya dianjurkan, maka ziarah kubur adalah sunnah," jelas Buya Yahya.
Adapun tujuan utama ziarah kubur adalah mendoakan orang yang meninggal, serta sebagai pengingat bagi yang masih hidup akan kematian dan akhirat.
Berasal dari hukum asalnya yakni sunnah, maka hukum ziarah kubur menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah sunnah.
Hukum tersebut tak terbatas pada waktu tertentu, di semua waktu atau hari hukumnya adalah sunnah bagi yang melakukannya.
• Resep Butter Chocolate Chip Cookies yang Renyah dan Lezat untuk Lebaran 2025
"Wanita dan pria disunnahkan ziarah kubur, cuma bagi wanita ada aturannya," ucap Buya Yahya.
Ia menguraikan, jika tempatnya tidak terhormat banyak laki-laki atau non mahram dan hanya ada satu wanita sendirian, maka sebaiknya tidak usah dilakukan.
Buya Yahya menegaskan, kaum hawa harus tahu diri untuk tidak berdesak-desakkan meski yang meningggal atau yang diziarahi adalah wali besar, dan sebaiknya diganti dengan berdoa di rumah.
Ia menegaskan untuk tidak menyamakan kondisi di tanah air dengan Mekkah.
"Semula wanita dilarang ziarah kubur, namun Aisyah R.A melakukan ziarah kubur. Jadi wanita boleh ziarah kubur namun harus ada adab, jika tempatnya dekat, aman tidak disitu," paparnya.
Ada adab-adab yang perlu dilakukan saat ziarah kubur, antara lain, saat mengucapkan salam, peziarah dianjurkan menghadap wajah yang didoakan. Saat berdoa, peziarah menghadap ke arah kiblat.
Pada waktu masuk pintu gerbang pemakaman, hendaknya mengucap salam. Bacaan salam bisa seperti yang diajarkan Rasulullah, yakni:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ
Assalamu'alaikum ahlad-diyaar minal mu'miniina wal muslimiin. Yarhamulloohul mustaqdimiina minnaa wal musta'khiriin. Wa inna insyaa alloohu bikum la-laahiquun. Wa as alullooha lanaa walakumul 'aafiyah.
Artinya: "Semoga keselamatan tercurah kepada kalian, wahai penghuni kubur, dari (golongan) orang-orang beriman dan orang-orang Islam, semoga Allah merahmati orang-orang yang mendahului kami dan orang-orang yang datang belakangan. Kami insya Allah akan menyusul kalian, saya meminta keselamatan untuk kami dan kalian."
"Tapi kalau tempatnya berdesakan menghadap ke mana saja Allah maha tahu sebab kiblatnya doa adalah atas," kata Buya Yahya.
Jika kondisi atau tempat makam ziarah kubur tak memungkinkan untuk melakukan dua adab di atas, doa boleh dilakukan di mana saja.
Buya Yahya juga menjelaskan tentang sejarah ziarah kubur.
Pada masa awal-awal Islam, Rasulullah SAW sempat melarang umat muslim untuk tidak melakukan ziarah kubur agar tak menyembah kuburan.
Kemdudian, setelah umat Islam kuat dan tak ada kekhawatiran akan perbuatan syirik, Rasulullah SAW mengizinkan sahabanya melakukan ziarah kubur.
Nabi Muhammad SAW mengizinkan ziarah kubur agar umatnya mengingat kematian dan sebagai amal jariyah bagi orang yang telah meninggal dan didoakan.
Buraidah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
"Saya pernah melarang kamu ber ziarah kubur. Tapi sekarang Muhammad telah diberi izin untuk berziarah ke makam ibunya. Maka sekarang, berziarahlah. Karena perbuatan itu dapat mengingatkan kamu kepada akhirat." (HR. At-Tirmidzi).
Seseorang yang sudah meninggal biasanya akan didoakan oleh para kerabat dan keluarga.
Kemudian para keluarga juga akan datang lagi untuk berziarah ke makam saudara yang sudah meninggal itu.
Ber ziarah kubur merupakan kegiatan yang sudah disyariatkan dalam Islam.
Selain untuk mendokan kerabat yang sudah meninggal terlebih dahulu, ziarah kubur juga mengingatkan orang yang ziarah atau peziarah kepada kehidupan setelah alam dunia yaitu alam akhirat.
Ketika saat ber ziarah kubur, apakah penghuni alam kubur tersebut mendengarkan saat diziarahi dan tahu bahwa ada orang datang?
"Kita disunahkan kalau ziarah kubur mengucapkan Assalamualaikum, berarti ini mengisyaratkan mereka mendengar," kata Buya Yahya.
• Inspirasi Hidangan Berkuah untuk Lebaran: Lezat, Gurih, dan Cocok untuk Keluarga
"Mereka mendengarkan salam kita. Jadi masalah mendengarnya orang yang sudah meninggal dunia adalah sudah jelas dan tidak usah ragu lagi," ucapnya.
Dia melanjutkan orang yang sudah meninggal dunia ketika diziarahi mendengarkan omongan.
Bahkan menurutnya dalam hadist juga waktu ada orang yang mengubur dia akan mendengarkan hentakan kaki saat berjalan di saat meninggalkannnya, dia mendengarkannya.
Kemudian Buya Yahya mengatakan tempatnya alam barzah itu bukan di kubur.
Kubur hanya sebagai menyimpan jasadnya seorang manusia.
"Alam barzah ini digambarkan dia sudah alam. Jadi ada alam rahim, alam dunia, alam barzah dan alam akhirat nanti," kata Buya.
Dia menyebutkan alam rahim dan alam dunia itu berbeda dan lebih besar alam dunia.
"Jadi alam rahim dengan alam dunia lebih besar alam dunia tetapi lebih besar alam barzah," sebutnya.
Selanjutnya ada alam akhirat surga dan neraka yang sangat luas.
"Jadi alam barzah dan akhirat itu sangat berbeda lagi. Sampai Imam Malik mengatakan punya roh mutlak dan tidak terikat dengan materi," jelasnya.
Hanya saja cara pandangnya berbeda bukan cara pandang syahwat tetapi sesuai undang-undang alam barzah bukan dunia.
"Undang-undang alam barzah yaitu amal baik dan amal buruk. Jadi di sana tidak ada syahwat tetapi ada amalnya," katanya.
Buya Yahya menambahkan orang yang mendoakan kerabatnya yang sudah meninggal kalau doanya dari rumah juga sampai.
"Tetapi ini masalahnya ziarah kubur yang diajarkan Nabi, babnya beda, kalau Anda berdoa di mana saja bisa berdoa," sebutnya.
"Doakan beliau-beliau yang sudah meninggal dunia di manapun Anda berada," lanjutnya.
Lalu Buya menambahkan masalah ziarah kubur yang dianjurkan Nabi untuk mengingatkan akan akhirat.
"Jadi kalau kita ziaraah kubur dan kubur siapa saja untuk mengingatkan akhirat bahwa kita pun akan mati, karena kita semakin dekat dengan kematian," jelasnya.
Selain itu, Buya Yahya mengatakan dengan ziarah kubur, seseorang semakin giat dalam beribadah dengan memanfaatkan waktu yang tersisa.
"Manfaatkanlah hembusan nafas yang masih ada, menjauhi kemaksiatan. Kemudian setelah itu mendoakan baik di kubur maupun dari jarak jauh," katanya.
"Baca doa, baca Quran di kubur sah, dari rumah juga sah. Jika Anda tidak bisa berziarah di kubur maka dari rumah juga sudah ziarah dengan batin Anda," tukasnya.
- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp
!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!
Hukum Ziarah Kubur Menjelang Idul Fitri
Hukum dan Adab Ziarah Kubur
Hukum Ziarah Kubur dalam Islam
Ziarah Kubur Sebagai Tradisi Lebaran
Soal Ulangan Fiqih Kelas 6 SD Lengkap Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Soal Ulangan Semester Matematika Kelas 5 SD dan Kunci Jawaban Kurikulum Merdeka |
![]() |
---|
Contoh Kata Pembukaan Presentasi yang Menarik dalam Pantun dan Motivasi |
![]() |
---|
Soal Ulangan dan Ujian Semester PJOK Kelas 5 SD Lengkap Kunci Jawaban Merdeka |
![]() |
---|
Contoh Mengatasi Proteksi pada File PDF untuk Menyalin Teks Gratis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.