Perintah Shalat dan Isra Mi’raj: Mengapa Allah Tidak Mengutus Jibril untuk Menyampaikan Wahyu?

Juga untuk menunjukkan kemuliaannya kepada para malaikat yang luhur.” (Syekh al-Jamal, Futuhat al-Wahhab bi Taudihi Sayrh Manhaji at-Tullab, [Beirut, Darul Fikr: tt], juz I, halaman 263).

• Apakah Puasa Sah jika Belum Mandi Wajib sebelum Subuh? Kapan Batas Terakhirnya di Bulan Ramadhan?

Selain itu, kewajiban shalat yang diberikan secara langsung kepada Rasulullah menjadi salah satu bukti betapa mulia dan agungnya posisi nabi di sisi Allah, sehingga ia mendapatkan panggilan langsung dari-Nya untuk menerima kewajiban shalat tersebut.

Setelah peristiwa Isra, Nabi Muhammad SAW melanjutkan perjalanan Mi'raj, yakni perjalanan menembus lapisan-lapisan langit hingga mencapai Sidratul Muntaha, titik tertinggi yang tidak bisa dijangkau oleh makhluk mana pun, baik malaikat, manusia, maupun jin.

Dalam perjalanan tersebut, Rasulullah bertemu dengan para nabi terdahulu dan menyaksikan berbagai tanda kekuasaan Allah SWT. Di puncak perjalanan itulah, beliau menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah SWT, sebuah ibadah yang menjadi tiang agama dan kewajiban utama bagi setiap muslim.

Semua peristiwa luar biasa ini terjadi dalam satu malam, menjadi bukti kekuasaan Allah SWT yang melampaui batas ruang dan waktu.

Isra dan Mi'raj tidak hanya menjadi peristiwa spiritual yang menguatkan keimanan Nabi Muhammad SAW, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi umat Islam tentang pentingnya kesabaran, ketakwaan, dan keteguhan hati dalam menghadapi ujian hidup.

Hingga kini, peristiwa Isra dan Mi'raj diperingati oleh umat Islam di seluruh dunia sebagai momen refleksi dan peningkatan iman. Kisah ini mengajarkan bahwa di balik setiap ujian dan tantangan, terdapat hikmah besar yang Allah persiapkan bagi hamba-hamba-Nya yang beriman dan bersabar.

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!