Ketua DPRD Sanggau Bincang Spesial di Studio Tribun Pontianak, Sikapi Efisiensi Anggaran

Di kabupaten Sanggau sendiri Efisiensi anggarannya kurang lebih diangka Rp 70 miliar lebih.

Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ Hendri Choenelius
DPRD SANGGAU - Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Hendrikus Hengki saat foto bersama Pemred Tribun Pontianak Safruddin usai bincang spesial di Studio Tribun Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat 7 Maret 2025. Bincang spesial membahas terkait Dewan Sikapi Efisiensi Anggaran 
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU- Ketua DPRD Kabupaten Sanggau Hendrikus Hengki bincang spesial di Studio Tribun Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat 7 Maret 2025. Bincang spesial membahas terkait  Dewan Sikapi Efisiensi Anggaran.
Hendrikus Hengki mengatakan bahwa terkait efisiensi anggaran memang sesuai instruksi Presiden, dan juga sampai ke Pemerintah daerah.
Di kabupaten Sanggau sendiri Efisiensi anggarannya kurang lebih diangka Rp 70 miliar lebih.
"Dampak dari efisiensi ini ya termasuk belanja ATK, perjalanan dinas, termasuk DAK fisik terdampak dari efisiensi ini. Jadi perbaikan ruas jalan Mukok-Balai Sebut yang Rp 35 miliar tak dapat terlaksana tahun ini,"jelasnya.
Secara garis besar, Politisi PDI Perjuangan Sanggau itu mendukung adanya kebijakan efisiensi anggaran ini, tetapi harapan dari daerah lantaran di Kabupaten Sanggau ini dari segi infrastruktur jalan, dari 1.200 KM jalan yang menjadi tanggung jawab Kabupaten yang kategori mantap baru 31 persen. 
"Jadi ada 69 persen atau 828 KM jalan yang menjadi tanggungjawab Kabupaten itu masih kategori tidak mantap, nah termasuk ruas jalan Mukok-Balai Sebut tadi yang harusnya di kerjakan menggunakan DAK fisik jadi terdampak efisiensi,"tuturnya.
Oleh karenanya, Hengki menegaskan mendukung adanya efisiensi anggaran seperti ATK dan kegiatan seremonial. Kemudian, perjalanan dinas itukan dipotong 50 persen. 
"Yang penting efisiensi ini bisa dipergunakan untuk pembangunan, kalau Kabupaten Sanggau seperti saya katakan tadi butuh pembangunan infrastruktur,"ujarnya.
Infrastruktur ini merupakan urat nadi dari perekonomian masyarakat, sebelumnya di Kabupaten Sanggau pernah mendapatkan perbaikan infrastruktur jalan dari dana Inpres di Merowi Kecamatan Kembayan. Itu dampaknya sangat luar biasa bagi perekonomian masyarakat. 
Hengki menegaskan, di internal sekretariat DPRD Sanggau juga tak  banyak menganggarkan untuk perjalanan dinas, dan untuk perjalanan dinas ke luar Provinsi Kalimantan Barat itu tiga kali dalam setahun. 
"Tiga kali kali dalam setahun, itupun memang untuk hal-hal yang memang urgen. Jika pun mau di potong, kami tidak masalah,"ujarnya.
Dengan kondisi keuangan yang terbatas, mudahan-mudahan dengan Bupati dan Wabup Sanggau yang baru dilantik, punya semangat baru untuk membangun Kabupaten Sanggau ini yang lebih baik. 
"Dengan adanya efisiensi ini, saya  berharap juga agar Bupati dan Wabup Sanggau ini bagaimana mengatur, meminit APBD yang minim ini untuk menjadikan suatu program-program yang benar prioritas, yang benar-benar menyentuh kepada rakyat,"ujarnya.
Menurutnya, dengan situasi dan kondisi mobilitas jalan yang luar biasa dengan muatan kendaraan yang sudah mencapai 8 sampai 19 ton bahkan lebih, maka jalannya juga harus tinggi spek nya.
"1 KM itu bisa Rp 3 sampai Rp 4 miliar jika aspal. Sementara tadi jalan yang menjadi tanggungjawab Kabupaten yang masih rusak, kurang lebih 828 KM,"jelasnya.
Jika bicara jalan saja, membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk menuju kategori mantap.
Belum lagi bicara infrastruktur yang lain seperti jembatan, irigasi, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. 
 
Dengan realita yang ada, Hengki menegaskan, jika belum bisa di aspal maka paling tidak membuat jalan tersebut fungsional terlebih dahulu atau pengerasan dulu, sehingga bisa nyaman untuk dilewati.
"Solusi dari saya, jadi pengadaan  alat berat. Kalau satu set alat lengkap dengan lima unit dump truk, kurang lebih Rp 8 miliar. Kalau dikalikan lima set alat tadi, dikalikan Rp 8 miliar jadi sekitar Rp 40 miliar,"jelasnya.
Selanjutnya, set pertama alat berat itu tadi misalnya berkerja di beberapa Kecamatan, begitu juga dengan set alat berat kedua dan kelima. Jadi bisa mengcover semua Kecamatan di Kabupaten Sanggau.
"Anggap saja 500 meter kemampuan berkerja alat berat ini dalam satu hari, bisa juga manfaatkan material setempat juga. Kalau dikalikan lima alat tadi, maka dalam satu hari itu bisa 2.5 KM. Jadi kerusakan jalan yang 828 KM tadi, maka kita butuh waktu hanya kurang lebih 331 hari semua jalan itu sudah fungsional,"ujarnya.
Hengki menyakini, kondisi jalan tersebut pasti ada yang pondasi awalnya sudah bagus tinggal ditingkatkan. 
Makanya dengan kondisi keuangan yang terbatas, minimal jalan yang rusak tadi itu bisa fungsional. "Maunya kita ini di aspal semua sebenarnya,"jelasnya.
Hengki yakin, jika ide nya itu diterapkan, SDM untuk pengoperasian alat berat itu tidak susah. Kemudian juga dihitung lagi berapa gajinya, BBM nya dan lain sebagainya. 
Kedepan Hengki berharap, efisiensi anggaran yang berdampak pada infrastruktur di tahun ini, bisa dimunculkan lagi tahun berikutnya. Kemudian, program-program strategis yang sangat baik bisa dimunculkan. 
"Contoh Inpres tentang jalan daerah, kemudian ada DAK Trandes yang diperuntukkan khusus untuk daerah perbatasan. Di Kecamatan Entikong itu, ada Desa Suruh Tembawang dan Pala Pasang yang masih sangat membutuhkan perbaikan infrastruktur jalan. Mudahan-mudahan kedepannya di munculkan lagi,"jelasnya. 
Pada kesempatan ini juga, Hengki menambahkan, dengan adanya efisiensi anggaran ini, pihaknya memohon maaf kepada masyarakat terutama yang terdampak efisiensi anggaran pada perbaikan infrastruktur jalan. Untuk selengkapnya, Tribuners bisa saksikan di YouTube Tribun Pontianak. 

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved