3 Komponen Utama dalam Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka Beserta Contohnya

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID- Modul ajar Kurikulum Merdeka harus memiliki tiga komponen yang wajib disertakan dalam membuatnya. 

Komponen tersebut adalah komponen informasi umum, komponen inti, dan komponen lampiran. 

Jika guru dalam membuat modul ajar mampu memenuhi tiga komponen tersebut, maka sudah dapat dikatakan mampu membuat modul ajar dengan baik.

Dalam melaksanakan Kurikulum Merdeka sendiri, peran modul ajar merupakan hal yang sangat penting. 

Dalam praktiknya, modul ajar ini dapat dijadikan sebagai sebuah perangkat pembelajaran yang nantinya digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. 

Modul ajar tersebut dibuat sebagai upaya mencapai pembelajaran yang dapat mencetak siswa memiliki karakter Profil Pelajar Pancasila dan mencapai Capaian Pembelajaran (CP) yang telah ditentukan.

• Ide Kegiatan P5 Kelas 5 SD dan Modul Projek Bhinneka Tunggal Ika Fase C Kelas 5-6 Kurikulum Merdeka

Penting juga diperhatikan bahwa di dalam menyusun modul ajar Kurikulum Merdeka, guru memiliki kebebasan. 

Guru di dalam mengajar boleh menggunakan modul ajar yang sudah ada sebelumnya atau menggunakan modul ajar yang dibuat oleh guru lain. 

Untuk dapat mengunduh modul ajar untuk berbagai tingkatan fase, bisa dilakukan di platform Merdeka Mengajar yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Nah, guru dapat menggunakan modul yang dibuat oleh guru lain melalui platform tersebut tersebut. Jika diperlukan, guru bisa melakukan modifikasi terhadap modul ajar tersebut agar sesuai dengan karakter peserta didiknya sendiri. 

Atau, guru juga boleh membuat dari awal. Yang penting, modul ajar yang digunakan sesuai dengan tingkat fase peserta didik dan sesuai dengan perkembangan peserta didik.

Ketika melakukan modifikasi atau membuat modul ajar Kurikulum Merdeka, berikut ini adalah beberapa komponen yang wajib diperhatikan. 

Berikut juga akan disertakan contoh-contoh cara menyertakannya dalam dokumen modul ajar Kurikulum Merdeka.

Pertama, komponen informasi umum

Di dalam modul ajar Kurikulum Merdeka harus terdapat informasi umum. Informasi umum sendiri mencakup identitas modul, menyebutkan kompetensi awal, Profil Pelajar Pancasila, sarana dan prasarana, target peserta didik, dan model pembelajaran yang digunakan.

Misalnya pada bagian identitas penulis modul, guru  dapat menyertakan nama guru yang bersangkutan sebagai pembuat modul. Tentu saja ini sangat mudah. Anda tinggal menuliskan nama dengan pada bagian tersebut.

Di sisi lain, guru juga dapat menambahkan nama instansi, tahun, jenjang, mata pelajaran, fase atau kelas, tema, dan alokasi pertemuan.

Identitas Modul

A. Identitas Modul

Nama Penyusun: Karmi

Instansi: SD Setia Budi

Tahun: 2024

Jenjang: SD

Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia

Fase/Kelas: A/2

Tema/Subtema: Kegiatan Sehari-hari/Kegiatan di Sekolah

Alokasi Waktu: 3 x pertemuan

Pada bagian informasi umum ini, guru juga perlu menyebutkan kompetensi awal yang dimiliki oleh para siswa. Hal ini dapat diidentifikasi oleh guru terhadap para siswanya masing-masing melalui berbagi asesmen, misalnya melalui diagnosa. Misalnya guru mengetahui bahwa siswa sudah dapat memberikan contoh terhadap penjelasan yang diberikan oleh guru di sekolah, maka kompetensi awal tersebut dapat ditulis dengan cara berikut ini:

B. Kompetensi Awal

Siswa dapat memberikan contoh terhadap penjelasan berkaitan dengan pelajaran yang diberikan oleh guru dengan baik.

Kemudian pada bagian selanjutnya, anda dapat menyertakan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang terdapat dalam modul pembelajaran yang dibuat. Dimensi Profil Pelajar Pancasila sendiri terdapat beberapa, di antaranya adalah sikap mandiri, bernalar kritis, gotong royong, dan lain sebagainya. Nah, dimensi tersebut dapat disebutkan ketika modul ajar yang dibuat berkaitan dengan dimensi-dimensi tersebut.

Contoh:

C. Profil Pelajar Pancasila

– Mandiri

– Bernalar Kritis

– Gotong Royong

Pada bagian sarana dan prasarana, anda dapat menyebutkan media atau sumber belajar yang digunakan dalam proses belajar. Jika anda menggunakan buku tertentu sebagai sumber belajar, maka anda dapat menyebutkan judul dan tahun terbitnya seperti layaknya menulis referensi.

Kemudian terkait target peserta didik dapat menyebutkan jenis peserta didik yang mengikuti pembelajaran di kelas anda. Misalnya, peserta didik tipikal atau reguler.

Dan pada bagian model pembelajaran, anda dapat menyebutkan model pembelajaran yang digunakan. Contohnya pembelajaran berbasis projek, model belajar kelompok, dan lain sebagainya.

• 23 IDE Kegiatan P5 Kelas 3 SD/MI Kurikulum Merdeka di Tahun 2025, Apa Saja yang Menarik?

Kedua, komponen inti

Dalam menyertakan komponen inti ini, guru perlu menyebutkan tujuan pembelajaran, pamahaman bermakna, pertanyaan pemantik, kegiatan pembelajaran, asesmen, pengayaan, dan refleksi peserta didik/guru.

Pada bagian tujuan pembelajaran, anda dapat menyebutkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Misalnya anda ingin siswa memahami arti kosakata tentang bidang ekonomi melalui metode belajar kelompok, maka tujuan pembelajaran tersebut dapat ditulis dengan cara berikut ini:

Komponen Inti

A. Tujuan Pembelajaran

– Siswa dapat memahami arti kosakata di bidang kehidupan ekonomi melalui model pembelajaran diskusi kelompok.

Adapun tentang pemahaman bermakna dapat menulis hal-hal yang mungkin bermakna untuk siswa. Contoh:

B. Pemahaman Bermakna

– Kosakata siswa meningkat setelah melakukan kegiatan berkelompok dengan teman sejawat.

Pada bagian pertanyaan pemantik, guru dapat menyebutkan daftar pertanyaan yang mungkin akan disampaikan oleh guru kepada siswa. Contoh: “Sebutkan contoh kosa kata yang sering digunakan di bidang ekonomi?”

Pada bagian kegiatan pembelajaran ini mencakup langkah-langkah yang akan dilakukan guru dalam mengajar. Adapun dalam proses mengajar, umumnya terdapat tiga bagian, yaitu pendahuluan termasuk membuka pelajaran dengan salam, berdoa, merapikan duduk siswa, dan lain sebagainya.

Kemudian setelah itu masuk bagian inti mengajar. Contohnya: “Meminta siswa untuk mengumpulkan kosa kata yang berkaitan dengan kehidupan ekonomi”.

Pada bagian inti pembelajaran ini dapat dibagi menjadi beberapa pertemuan. Misalnya modul digunakan untuk 3 x pertemuan, maka sebutkan tiga kegiatan inti yang akan dilakukan oleh siswa pada tiap-tiap pertemuan. Misal, pada pertemuan pertama bisa dibuat kegiatan mengamati, pertemuan kedua dengan model belajar sambil bermain, dan pertemuan ketiga berdiskusi.

Yang terakhir, kegiatan pembelajaran selalu diakhiri dengan penutup. Di akhir pembelajaran tersebut dapat diisi dengan menyampaikan rangkuman pembelajaran, memberikan arahan kegiatan yang harus dilakukan di rumah, dan salam. Kegiatan-kegiatan ini dapat ditulis dalam modul ajar yang dibuat pada bagian penutup.

Di bagian asesmen dapat disebutkan model asesmen yang digunakan. Contohnya sebagai berikut:

D. Asesmen

Hasil observasi, hasil diskusi, dan presentasi.

Adapun bagian pengayaan dapat diisi dengan kegiatan pengayaan pembelajaran, misalnya meminta siswa mengerjakan isian singkat.

Dan yang terakhir pada komponen inti adalah refleksi. Kegiatan ini penting dilakukan untuk memperbaiki proses belajar. Contohnya mengajak siswa mengingat kembali materi pelajaran yang sudah dipelajari dan mencari hal-hal yang perlu dibenahi.

Ketiga, Komponen Lampiran

Pada komponen terakhir, modul ajar Kurikulum Merdeka mencakup lembar kerja peserta didik (LKPD) yang akan digunakan, bahan bacaan guru dan peserta didik, glosarium, dan daftar pustaka.

Jika LKPD yang digunakan terpisah, maka dapat ditulis “terlampir” dalam modul ajar. Kemudian untuk bagian bahan bacaan, sebutkan buku apa saja yang digunakan dalam proses pembelajaran yang dilakukan.

Bagian Glosarium adalah adalah menyebutkan istilah-istilah dalam modul ajar yang mungkin masih baru atau tidak umum.

 (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!