Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang Dukung Sistem Zonasi Tetap Dilanjutkan

“Evaluasinya selama penerapan zonasi di sintag kita tidak menemukan adanya kendala karena mereka bisa lewat jalur prestasi, kemudian minat bakat. Kala

Penulis: Agus Pujianto | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/AGUS PUJIANTO
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus. Ia menilai selama ini penerapan zonasi di Kabupaten Sintang tidak ditemukan adanya kendala, sehingga bisa terus dilanjutkan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sintang, Yustinus tak mempersoalkan sistem zonasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) dihapus atau tetap dilanjutkan oleh Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah.

Yustinus menilai, selama ini penerapan zonasi di Kabupaten Sintang tidak ditemukan adanya kendala, sehingga bisa terus dilanjutkan.

“Soal zonasi itu kebijakan pusat, kalau ditiadakan ya kita tetap bersyukur kalau pun masih ada ya tetap kita laksanakan. Apapun kebijakan pusat tetap kita ikuti,” ujar Yustinus.

Berdasarkan evaluasi Dinas Pendidikan, Yustinus menyebut penerapan zonasi selama ini ditemukan adanya kendala di lapangan. 

Calon siswa di luar wilayah zonasi juga bisa mendaftar ke sekolah lain lewat jalur prestasi dan lain sebagainya.

Produk Unggulan Sintang Dipamerkan di Festival Bazar UMKM Tradisional Modern di Jakarta

“Evaluasinya selama penerapan zonasi di sintag kita tidak menemukan adanya kendala karena mereka bisa lewat jalur prestasi, kemudian minat bakat. Kalau prestasi mereka yang dikirim dari daerah mewakili sekolah kan bisa juga. Makanya anak O2SM lalu olimpiade mereka berpretasi dikirim ke Sintang,” kata Yustinus.

Dewan Dorong Disempurnakan 

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sintang, Senen Maryono mendorong pemerintah pusat menyempurnakan kebijakan zonasi dalam sistem penerimaan siswa baru. 

“Perlu disempurnakan, kriteria harus sesuai kemauan masyarakat,” kata Senen.

Senen Maryono setuju penerapan sistem zonasi. Namun, dia tetap mendorong agar disempurnakan. 

“Zonasi pun boleh, tapi jangan dominan. Anak sekolah jangan sampai ndak diterima,” jelasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved