Harga Tiket Pesawat Turun, GM Bandara Supadio: Kami Ikuti Keputusan Pemerintah

"Ada juga faktor lain yang turut mempengaruhi, yakni Fluktuasi Kurs Dollar, karena banyak komponen, baik dari sisi Maskapai ataupun Bandara dan Airnav

Dok. Kompas.com
Ilustrasi tiket pesawat. General Manager PT. Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Supadio, Iwan Sutisna mengatakan pihaknya akan siap mengikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah memutuskan untuk menurunkan harga tiket pesawat penerbangan dalam negeri selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2024-2025.

Dimana penurunan harga tiket pesawat tersebut akan berlaku selama 16 hari, pada tanggal 19 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025 untuk tiket yang belum terjual.

Menangapi kabar tersebut, General Manager PT. Angkasa Pura Indonesia Kantor Cabang Bandara Supadio, Iwan Sutisna mengatakan pihaknya akan siap mengikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah.
 
"Kami ikuti apa yang menjadi keputusan pemerintah," katanya kepada tribunpontianak.co.id, Sabtu 30 November 2024 siang.

Kendati demikian, ia mengatakan secara bisnis ini akan menjadi satu tantangan tersendiri untuk jalannya operasional Bandara.

Penyebab Harga Tiket Pesawat Turun saat Perayaan Nataru, Ini Alasan Pemerintah

Karena menurutnya banyak sektor yang terlibat di dunia penerbangan tidak hanya pihak Bandara saja, tapi juga ada dari pihak Maskapai, Penyedia Bahan Bakar Pesawat, Ground Handling, Airnav, dan lain-lain.

"Ada juga faktor lain yang turut mempengaruhi, yakni Fluktuasi Kurs Dollar, karena banyak komponen, baik dari sisi Maskapai ataupun Bandara dan Airnav menggunakan komponen luar negeri yang dibeli berbasiskan Kurs Dollar," ujarnya.

Tak hanya itu saja, beberapa faktor lainnya juga turut mempengaruhi banyak sedikitnya pengguna pesawat udara.

Dimana secara makro ekonomi dapat dilihat pada perputaran roda perekonomian nasional seperti apa, demikian pula pads pergerakan perekonomian di Provinsi Kalbar.

"Kita sama sama tahu di tahun 2025 sangat challenging dan itu berdampak ke sisi mikro ekonomi, termasuk pada dunia penerbangan, dari data Bandara Supadio sendiri, tahun 2024 ini terjadi penurunan jumlah penumpang - 1 persen sampai tanggal 29 November kemarin dibandingkan periode yang sama di tahun 2023," ungkapnya.

Untuk itu, Iwan berharap dengan adanya kebijakan pemerintah ini dapat menunjukkan adanya peningkatan jumlah penumpang, walaupun masih ada konsekuensi yang harus diatasi terkait operasional Bandara akibat pengurangan tarif ini.

"Walaupun ini menjadi tantangan, tentu kami harus atasi semuanya dengan baik, dengan tidak mengurangi kenyamanan dan keamanan serta keselamatan para pengguna jasa Bandara sesuai parameter dan aturan yang berlaku," pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved