RESMI KFC Tutup 47 Gerai dan PHK Ribuan Karyawan, Terungkap Penyebab Kerugian hingga Kabar Bangkrut?

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Resmi KFC tutup 47 gerai dan PHK ribuan karyawan, terungkap penyebab kerugian hingga kabar diambang kebangkrutan.

Perusahaan waralaba restoran cepat saji asal Amerika Serikat, KFC Indonesia menutup 47 gerai dan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2274 karyawan pada September 2024.

Dikutip dari laporan PT Fast Food Indonesia (FAST), perusahaan yang mengoperasikan gerai KFC di Indonesia itu hanya memiliki 715 gerai yang masih buka per 30 September 2024 dari yang semula 762 pada 31 Desember 2023.

Artinya, sepanjang hampir setahun, KFC Indonesia menutup 47 gerai mereka.

Selain jumlah gerai yang merosot, jumlah karyawan juga mengalami penurunan.

• RESMI Turun! Rekomendasi Harga Emas Terbaru 12 November 2024 Lengkap Produk Antam, UBS dan Galeri 24

Data laporan keuangan perusahaan menunjukkan, per 30 September 2024, KFC Indonesia memiliki 13.715 karyawan.

Jumlah itu berkurang dari yang semula 15.989 karyawan pada 31 Desember 2024.

Dengan kata lain, selama 9 bulan, KFC Indonesia mengurangi karyawannya hingga 2.274 orang.

Lantas, mengapa KFC menutup puluhan gerai dan mengurangi jumlah karyawannya?

Penyebab KFC menutup gerai dan PHK ribuan karyawan

Dikutip dari laporan keuangan PT FAST yang diunggah di laman Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/9/2024), KCF Indonesia terus mengalami kerugian selama beberapa tahun terakhir.

Perusahaan tersebut dilaporkan mengalami kerugian berulang sejak Januari-September 2024 dengan total mencapai Rp 558,7 miliar.

Menurut manajemen KFC Indonesia, kerugian yang mencapai ratusan miliar rupiah itu disebabkan karena dua hal.

Pertama, karena pandemi Covid-19 yang menyebabkan penjualan makanan fastfood tersebut merosot dari yang ditargetkan.

"Kondisi ini merupakan dampak berkepanjangan dari pemulihan Grup dari pandemi Covid-19, di mana penjualan belum mencapai tingkat yang diharapkan oleh manajemen," tulis KFC Indonesia.

Alasan kedua adalah karena situasi pasar yang memburuk akibat dampak dari krisis Timur Tengah.

"Dua masalah ini telah berdampak negatif terhadap hasil Grup untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024," ungkap manajemen.

Benarkah merugi karena aksi boikot?

Sejumlah warganet menduga, kerugian yang dialami KFC Indonesia disebabkan karena kampanye boikot yang dilakukan masyarakat.

"Ini faktor boikot dan faktor ekonomi yang sedang kurang baik-baik saja. Semoga mereka semuanya bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan kembali," tulis akun media sosial X, @Fiv********.

Namun, beberapa warganet berspekulasi bahwa kerugian tersebut tidak hanya disebabkan karena aksi pemboikotan.

"Kyknya ini bukan karna boikot juga sih, sekarang udah banyak gerai ayam crispy murah yang jadi saingannya juga. Semoga bisa dapat kerjaan yg lain lagi yaaa, untuk yg di PHK," tulis @co***********.

Jika mengacu pada Annual Report KFC Indonesia, perusahaan tersebut telah mengalami kerugian yang panjang selama beberapa tahun teralhir.

Laporan yang diunggah pada 2023 menunjukkan, KFC Indonesia mencatat rugi tahun berjalan Rp 418,21 miliar.

Pada 2022, perusahaan tersebut juga merugi hingga Rp 77,45 miliar.

Begitu pun pada 2020 dan 2021 di mana perusahaan waralaba itu mencatatkan kerugian masing-masing Rp 300,61 miliar dan Rp 377,18 miliar.

• Promo Makanan Terbaru Weekend Ini, Nikmati Diskon KFC Pizza Hut Burger King McD Hokben Solaria A&W

Merujuk laporan tersebut, KFC Indonesia sudah lama mengalami kerugian sebelum kampanye boikot di Indonesia yang ramai sejak konflik Palestina dan Israel pecah pada Oktober 2023.

Kendati demikian, jumlah kerugian yang dialami pada 2022-2024 mengalami peningkatan drastis.

# Berita Viral

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!