Pengamat Ekonomi Sebut Kualitas Aloevera di Kalbar Lebih Unik dan Besar Dibanding Daerah Lain

“Tapi kita ketahui bahwa lahan ini bisa kita lari ke kabupaten sebelah, ada Mempawah atau Kubu Raya, untuk kita kembangkan luas lahannya,” ujarnya.

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TRI PANDITO WIBOWO
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian menghadiri kegiatan gerakan menanam lidah buaya, di UPTD Agribisnis, Jalan Budi Utomo, Kota Pontianak, Rabu 30 Oktober 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengamat Ekonomi Universitas Tanjungpura, Fahmi mengatakan bahwa kaitan dengan aloevera ini memang Pontianak sangat terkenal dengsn aloeveranya. Sehingga dulu sangat tinggi antusias petani untuk menanam aloevera. Bahkan waktu itu, sempat berdiri pabrik aloevera dari Inaco yang ada di Kota Pontianak

Seiring berjalannya waktu turun naiknya komoditas aloevera ini. Sehingga petani mencari alternatif lain. Bukan hanya aloevera , tapi juga ke budidaya pepaya dan segala macam.

“Tentu ini menjadi perhatian serius kita. Apalagi di zaman covid-19 semakin menurun. Akan tetapi kalau kita lihat potensi lidah budaya kita  ini memang bagus, karena orang yang datang kesini selalu bilang aloevera kita unik dan besar. Dibandingkan di daerah atau negara lain,” ujarnya.

Sehingga, sebetulnya ini perlu digiatkan kembali tentang aloevera ini. Kalau bicara luasan lahan, dikatakannya memang Pontianak itu tidak begitu maksimal menanam aloevera kalau untuk secara luasan lahan.

“Tapi kita ketahui bahwa lahan ini bisa kita lari ke kabupaten sebelah, ada Mempawah atau Kubu Raya, untuk kita kembangkan luas lahannya,” ujarnya.

Berita Foto - Gerakan Menanam Lidah Buaya di Pontianak

Kemudian petaninya, tentu petani aloevera ini sudah terbiasa akan bisa diarahkan lagi untuk menggiatkan atau menanam aloevera ini. 

“Tentu disinilah peran semua pihak dari stakeholder termasuk pemerintah, perguruan tinggi bahkan media, untuk membuat semacam role model tanaman aloevera ini,” ujarnya.

Dikatakannya di Pontianak juga punya Aloevera center yang bisa digiatkan kembali , sebagai trigger untuk aloevera ini. 

“Kalau bicara masalah pasar tentu kita juga tidak kekurangan masalah pasar, bahkan saya dengan aloevera menjadi salah satu bahan baku untuk filter rokok, selain untuk kosmetik dan lainnya,” ujarnya.

Tentu ini yang harus dijaga agar petani sifatnya tidak musiman menanam aloevera ini , termasuk nanti dibuat role model dan roadmapnya .

“Kita punya aloevera center, kemudian bagaimana ini menjadi tempat berinteraksi petani dengan pembeli , dan pembeli ini juga mempunyai jejaring pasar luar baik dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Kemudian nanti bisa dilakukan penelitan-penelitan atau arah dari pada sentuhan -sentuhan nilai tambah yang juga perlu diperkuat. 

Sehingga tidak hanya role material saja yang dihasilkan  untuk dijual, tapi ada turunan dari alovera ini. 

“Berkaiatan dengan produksi , saya pikir ini perlu dijaga dan merupakan bagian dari pada bentuk kepeduliaan dan menjaga komoditas unggulan di Kota Pontianak atau kabupaten sekitarnya,” pungkasnya. (*)

- Baca Berita Terbaru Lainnya di GOOGLE NEWS
- Dapatkan Berita Viral Via Saluran WhatsApp

!!!Membaca Bagi Pikiran Seperti Olahraga Bagi Tubuh!!!

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved