Berita Viral

Sritex Resmi Bangkrut Terungkap Penyebab hingga Kronologi Mengapa Bisa Sampai Pailit

Dimana Perusahaan tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk itu bangkrut akrena utang menggunung mencapai triliunan rupiah jadi penyebabnya.

Editor: Rizky Zulham
Wikimedia Commons/Almuharam
Kantor pusat dan kawasan industri PT Sri Rejeki Isman Tbk. Sritex dinyatakan pailit. Sritex Resmi Bangkrut Terungkap Penyebab hingga Kronologi Mengapa Bisa Sampai Pailit. 

Pemohon selaku kreditur meminta para termohon dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya karena gagal membayar utang.

Juru Bicara Pengadilan Niaga Kota Semarang Haruno Patriadi menyatakan, pihaknya lalu akan menunjuk kurator dan hakim pengawas untuk menangani hal tersebut.

"Selanjutnya kurator yang akan mengatur rapat dengan para debitur," ujarnya dikutip dari Kompas.com.

Adapun nilai utang Sritex dalam perkara PKPU No. 12/Pdt.Sus-PKPU/2021/PN Niaga Smg itu mencapai Rp 5,5 miliar.

Selaku kreditur, CV Prima Karya adalah kontraktor pabrik Sritex dan anak usahanya.

Pengadilan mengabulkan gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) serta tiga anak usahanya PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.

Tak hanya perusahaan induk, anak perusahaan Sritez yakni PT Senang Kharisma Textil (SKT) mendapat gugatan PKPU dari PT Bank QNB Indonesia pada 20 April 2021 dan PT Nutek Kawan Mas pada 10 Mei 2021.

Upaya perbaikan dilakukan dengan merestrukturisasi dua anak perusahaan yakni PT Senang Kharisma Textil (SKT) dan PT Rayon Utama Makmur (RUM).

Sritex juga berkomitmem terus membayar utang.

Atas gugatan itu, Sritex selaku debitur berjanji bersikap kooperatif dan terbuka dengan para pemangku kepentingan termasuk bank, pemegang saham dan obligasi, vendor, atau suplier.

Sritex janji mempertahankan operasionalnya. Sebab, perusahaan ini menjadi tempat kerja puluhan ribu karyawan dan berdampak ekonomi bagi sekitarnya.

Terkena masalah lain Selain mengalami kegagalan membayar utang, ada sejumlah masalah yang dialami Sritex seingga mengalami penurunan dan berakhir pailit.

Dimana Sritex mengalami penurunan pendapatan secara drastis akibat Covid-19 dan ada persaingan yang ketat di industri tekstil global.

Perseroan menyatakan, kondisi geopolitik perang di Rusia-Ukrania serta Israel-Palestina menyebabkan terjadinya gangguan supply chain dan penurunan ekspor.

Sebab, terjadi pergeseran prioritas oleh masyarakat kawasan Eropa dan Amerika Serikat.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved