AFC Putuskan 3 Negara Asia Jalani Laga di Tempat Netral di Kualifikasi Piala Dunia 2026

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Dalam persiapan menuju Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, sejumlah negara harus menghadapi kenyataan pahit dengan menjalani laga kandang di tempat netral.

Hal ini terjadi karena berbagai faktor, mulai dari kondisi politik hingga situasi keamanan yang tidak menentu.

Salah satu contoh yang mencolok adalah desakan Federasi Sepakbola Bahrain (BFA) agar laga Timnas Indonesia vs Bahrain yang dijadwalkan pada 25 Maret 2025 dipindahkan ke lokasi yang lebih aman.

Namun, FIFA memastikan bahwa pertandingan tetap berlangsung di Indonesia, menegaskan bahwa ancaman di media sosial tidak cukup untuk memindahkan laga.

Dari sejumlah negara yang harus menjalani laga di tempat netral, Iran menjadi salah satu yang paling menonjol.

Baca juga: Jumlah Gol Kemenangan Indonesia Atas Bahrain Jika Berakhir WO di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Pada 15 Oktober 2024, Iran dijadwalkan menjamu Qatar di Dubai, Uni Emirat Arab.

Keputusan ini diambil oleh AFC akibat situasi politik yang tidak menentu di Iran.

Dengan konflik yang meningkat, termasuk pengiriman rudal ke Israel pada awal Oktober 2024, keamanan laga di tanah Iran dianggap berisiko tinggi.

AFC memutuskan untuk memindahkan pertandingan demi keselamatan semua pihak yang terlibat.

Selanjutnya, Korea Utara juga mengalami kesulitan untuk bermain di kandang sendiri.

Keengganan pemerintah Korea Utara untuk menerima tamu dari negara lain membuat mereka terpaksa memilih Vientiane, Laos, sebagai markas mereka.

Baca juga: Klasemen Timnas Indonesia Naik ke Runner-up Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Ini Syaratnya!

Sejak memasuki babak kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026, Korea Utara telah menjadikan Laos sebagai lokasi pertandingan, mengingat hubungan bilateral yang baik antara kedua negara.

Meskipun langkah ini memberikan mereka tempat untuk bertanding, namun hal ini jelas berdampak pada keuntungan bermain di kandang sendiri.

Palestina juga tak luput dari kondisi yang serupa.

Sejak konflik dengan Israel kembali meningkat pada Oktober 2023, Palestina terpaksa bermain di tempat netral.