Pemuda Katolik Komcab Sanggau Harapkan Stefanus Asat Gusma Kembali Pimpin Pemuda Katolik 

Hubertus menyampaikan bahwa terdapat tiga alasan utama mengapa Gusma, layak untuk melanjutkan kepemimpinannya.

Pertama adalah soliditas organisasi. Menurut Wake, selama masa kepemimpinan Gusma sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik semakin solid. 

“Soliditas Pemuda Katolik sangat terasa, terutama dalam konsolidasi organisasi yang berjalan dengan baik dari tingkat pusat hingga ke Komisariat Anak Cabang. Ini terlihat dari berbagai kegiatan yang terkoordinasi dengan baik di seluruh jenjang kepengurusan, serta komunikasi bai kantar komda maupun antar Komcab se-Indonesia,"kata Wake, Minggu 20 Oktober 2024.

• Hadiri Acara Temu Bapak-bapak Khatolik, Bupati Satono Ingatkan Pentingnya Sekolah

Kedua, aktivitas yang semakin menonjol. Di kepemimpinan Gusma, Pemuda Katolik menjadi semakin dikenal luas. Gusma tidak hanya memberikan motivasi, tetapi juga membuka ruang bagi semua instrumen di Pemuda Katolik untuk berperan aktif. 

"Hal ini terbukti dari banyaknya kader Pemuda Katolik yang muncul di berbagai lini, baik di pemerintahan maupun di lembaga-lembaga lainnya, serta adanya Kerjasama-kerjasama dengan Pemerintah dan Lembaga-lembaga negara,"tegasnya.

Ketiga, pertumbuhan yang berkesinambungan. Pemuda Katolik, menurut Wake, terus tumbuh di bawah kepemimpinan Gusma.

 

“Orkestrasi yang dibangun oleh Gusma berjalan baik, sehingga melahirkan kader-kader yang tidak hanya militan tetapi juga mampu tampil sebagai pemimpin di berbagai sektor. Ini menunjukkan bahwa Pemuda Katolik terus tumbuh, tidak hanya dalam jumlah tetapi juga kualitas kader,”tegasnya.

Dengan tiga alasan tersebut, Wake meyakini bahwa Gusma merupakan sosok yang tepat untuk kembali menahkodai Pemuda Katolik.

“Kami di Komcab Sanggau sangat mendukung Gusma untuk kembali memimpin, karena kami percaya kepemimpinan beliau akan terus membawa Pemuda Katolik semakin disegani dan menjadi salah satu pilar kepemudaan di republik ini,”tegasnya.

Kongres Nasional Pemuda Katolik XIX di Palangkaraya akan menjadi ajang penting untuk menentukan masa depan organisasi seperti pembahasan AD/ART terkait penyesuaian organisasi dengan situasi terkini, dan dukungan dari berbagai Komda dan Komcab seperti Sanggau diyakini akan mempengaruhi jalannya pemilihan ketua umum yang baru.