SGAR PT BAI Mempawah Diresmikan, Ini Kata Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Maman Abdurrahman

"Lalu yang kedua, kalau teman-teman perhatikan dalam Undang-Undang Minerba Tahun 2023 itu tertulis bahwa penyetopan ekspor raw material. Konsekuensiny

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAMADHAN
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, ketika diwawancarai awak media disela-sela Peresmian Injeksi Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa 24 September 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Maman Abdurrahman, merasa puas dan bangga atas peresmian Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI) di Kabupaten Mempawah Kalimantan Barat, Kamis 26 September 2024.

Ungkapan tersebut Maman Abdurrahman sampaikan kepada awak media disela-sela Peresmian Injeksi Bauksit Perdana Smelter Grade Alumina Refinery (SGAR) PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), di Desa Bukit Batu, Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa 24 September 2024.

"Saya pertama harus smpaikan terlebih dahulu, ini ada kepuasan dan kebanggaan dalam diri saya sebagai pimpinan Komisi VII DPR RI Dapil Kalbar I. Pertama ini groundbreaking (peletakan batu pertama) 2018 akhir, berjalan dua tahun sempat stagnan karena Covid, jadi sempat berhenti kurang lebih dua tahun. Jadi kita Komisi VII kita dorong lagi biar segera terealisasi," ujar Maman Abdurrahman bangga.

Maman menyampaikan, alasan dulu pada awal-awal Komisi VII sangat kritis terhadap Smelter PT BAI Mempawah.

"Ada pertanyaan besar dulu kenapa Komisi VII begitu lumayan kritis terhadap Smelter PT BAI Mempawah ini?. Ada dua hal yang saya harus sampaikan, pertama inikan project prestisius pemerintah yang dikomandani oleh BUMN, artinya kita berharap agar kepada BUMN yang menjadi ujung tombak di depan ini bisa sukses," ujarnya.

"Lalu yang kedua, kalau teman-teman perhatikan dalam Undang-Undang Minerba Tahun 2023 itu tertulis bahwa penyetopan ekspor raw material. Konsekuensinya berarti berdampak terhadap perekonomian daerah-daerah penambang, salah satunya bauksit," tambahnya menjelaskan.

Ria Norsan : Perintis Pertama Kali Pembangunan SGAR Mempawah Ini Adalah Saya

Ketegasan Komisi VII pada pembangunan Smelter PT BAI ini kata Maman, semata-mata untuk kebaikan pertumbuhan perekonomian.

"Bayangkan misalnya Smelter ini tidak segera terbangun, yang dulunya penambang-penambang itu ekspor ke luar, ekonomi bergerak, ada sub kontraktor yang bekerja, dan segala macam itu stop karena tidak bisa lagi ekspor, berarti inikan berdampak kepada ekonomi terutama di daerah khususnya Kalimantan Barat," ujarnya.

"Makanya waktu itu, kebetulan ini karena di Dapil saya, kita dorong betul-betul supaya ini bisa menjadi salah-satu solusi yang pada saat itu ekspor di stop, penambang-penambang dan masyarakat-masyarakat bisa mendapatkan kemanfaatan, bisa menjual bauksitnya ke Smelter disini (BAI) intinya sih itu sebetulnya," lanjut Maman menegaskan.

Lebih lanjut, Maman menyampaikan dengan terbangunnya Smelter di Mempawah ini, belum bisa menyelesaikan problem untuk menjadi tempat alokasi penjualan bauksit-bauksit terproduksi yang ada di Kalimantan Barat.

"Karena apa?, karena total produksi per tahun itu kurang lebih 10 jutaan. Smelter ini hanya bisa menampung per tahunnya kurang lebih 2jutaan. Pertanyaannya sisanya mau dikemanain," ujar Maman.

"Maka dari itu kita Komisi VII mendorong kepada Kementrian ESDM, BUMN, dan Kementerian Perindustrian untuk segera mendorong para investor-investor, pengusaha-pengusaha untuk segera merealisasikan pembangunan smelter di Kalbar ini dalam rangka stok-stok bauksit yang masih cukup signifikan bisa ditampung di Smelter ini," jelasnya.

Maman berharap dengan terealisasinya Smelter ini bisa memotivasi, mendorong terjadinya percepatan pembangunan-pembangunan Smelter lainnya.

"Harapannya agar penambang-penambang yang ada di Kalimantan Barat itu bisa punya tempat untuk mereka mendistribusikan hasil tambang bauksit ke Smelter-Smelter yang ada disini, jadi ekonomi bergerak. Karena kalau di Kalbar ini dua komoditas utamanya itu kelapa sawit dan bauksit," tutup Maman yang merupakan Ketua DPD Golkar Kalbar. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved