Berita Viral
HEBOH Awan Tsunami Muncul di Langit Indonesia, Penjelasan BMKG Ungkap Fenomena Mengejutkan
Heboh penampakan awan tsunami mendadak muncul di langit Indonesia tepatnya di Aceh hingga BMKG ungkap fenomena mengejutkan.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Heboh penampakan awan tsunami mendadak muncul di langit Indonesia tepatnya di Aceh hingga BMKG ungkap fenomena mengejutkan.
Hal itu diungkap oleh Prakirawan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ahmad Yani Semarang, Winda Ratri.
Ia menjelaskan, secara ilmiah dalam dunia meteorologi, awan tsunami dinamakan dengan awan awan Arcus.
Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus maupun Cumulus.
Awan Arcus adalah awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya termasuk jarang.
• VIRAL Citra Pulau Jawa Memerah di Awal September 2024, BMKG Ungkap Fakta Mengejutkan
“(Awan Arcus) memiliki tinggi dasar awan yang rendah serta formasi pembentukannya horizontal memanjang seolah-olah seperti gelombang,” ujar Winda, Selasa 10 September 2024.
Apakah awan tsunami berbahaya?
Winda menerangkan, fenomena awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer.
Awan tersebut terbentuk di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat serta lembap.
Kondisi atmosfer seperti itu membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang.
“Kemungkinan (awan Arcus) pernah (muncul di Jawa Tengah), hanya saja kami belum pernah mendapatkan laporan ataupun dokumentasi terkait awan Arcus ini di sekitar wilayah Jawa Tengah,” ujar Winda.
Ia melanjutkan, jika awan Arcus muncul di suatu wilayah, awan ini dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat.
Terjadinya hujan dan angin kencang akibat kemunculan awan Arcus dapat disertai dengan kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.
Terpisah, Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengatakan, kemunculan awan Arcus juga dipengaruhi oleh fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.
Keberadaan awan Arcus murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer.
Guswanto menegaskan, tidak ada kaitan antara awan Arcus dengan potensi gempa, tsunami, termasuk hal-hal yang berbau mistis.
“Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk dan dapat selalu memperbarui informasi cuaca dari BMKG,” katanya dikutip dari laman BMKG, Selasa (11/8/2020).
Masyarakat yang ingin memperoleh informasi terkini mengenai cuaca dari sumber resmi, BMKG dalam 24 jam terakir dapat mengunjungi laman bmkg.go.id, media sosial @infoBMKG, aplikasi iOS dan Android InfoBMKG, atau mendatangi kantor BMKG terdekat.
Awan Arcus pernah muncul di Aceh
Sebelumnya, awan Arcus pernah muncul di Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Provinsi Aceh pada Senin (10/8/2020).
Warga yang melihat kemunculan awan berbentuk seperti gelombang tsunami mengaku terkejut dan mengaitkan fenomena ini dengan mitos soal bencana.
Menurut salah satu warga bernama Aidil, fenomena awan Arcus di Meulaboh tidak berlangsung lama karena terjadi sekitar setengah jam.
Angin tersebut kemudian hilang setelah terbawa angin dan cuaca berubah menjadi mendung sepanjang hari.
Kepala Seksi Data BMKG Stasiun Sultan Iskandar Muda Aceh Zakaria mengatakan kemunculan awan Arcus termasuk fenomena yang langka.
Kemunculan awan Arcus juga terjadi di daerah yang tidak begitu luas sehingga tidak dapat dipantau melalui satelit.
Sementara itu, Kabid Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Hary Tirto Djatmiko menjelaskan, ada dua jenis awan Arcus, yakni shelf clouds dan roll clouds. “Awan tersebut terkadang terlihat di bawah awan cumulonimbus,” jelas Hary.
Jenis awan Arcus Dilansir dari Gramedia, shelf clouds adalah jenis awan Arcus yang sering terbentuk di tepi depan sebuah badai atau sistem cuaca yang kuat.
Awan tersebut terbentuk sebagai lapisan horizontal yang meluas dari dasar awan cumulonimbus dan biasanya menandakan adanya aliran udara yang naik secara cepat di depan badai.
Jika shelf clouds muncul, awan ini menandakan bahwa cuaca buruk akan datang beberapa saat lagi.
Sementara itu, roll clouds yang termasuk dalam jenis awan Arcus memiliki bentuk silinder horizontal yang terpisah dari sistem badai utama.
Awan tersebut kerap muncul di depan garis squall atau badai petir yang kuat dan bergerak secara independen dari awan lainnya.
Penampilan roll clouds yang memanjang membuatnya tampak seperti gulungan atau tabung yang melayang rendah di langit.
Viral Media Sosial
Media sosial X diramaikan dengan unggahan kemunculan awan tsunami atau awan Arcus di Indonesia.
Menurut akun @zakiberkata, Senin (9/9/2024), awan tersebut biasanya muncul ketika peralihan musim atau pancaroba.
Periode kemunculan awan tsunami terjadi pada September-November hingga awal musim hujan Desember-Februari.
Salah satu warganet melalui akun @chocomintt_ss, Senin, juga membagikan video ketika dirinya merekam kumpulan awan yang ia sebut sebagai awan tsunami pada Minggu (26/11/2023).
• BMKG Sebut Minimnya Curah Hujan Berpotensi Terjadi Hingga 20 September 2024
Tampak dalam video, awan tersebut berkumpul secara rapat, bergelombang, dan begitu mendung.
“Wahh seperti iniii yaa? Karena ngerasa aneh liat awannya, soalnya gk pernah liat jadi di videoin deh," tulis warganet.
(*)
Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI
Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News
BEDA Apple Music Vs Spotify Lengkap Perbandingan Harga Langganan hingga Fitur dan Kualitas Layanan |
![]() |
---|
BESOK Agenda Buruh Gelar Aksi Demo 28 Agustus Lengkap 4 Isi Tuntutan, Titik Kumpul dan Jadwal Rute |
![]() |
---|
Kronologi Kasus Prajurit TNI Aniaya Warga di Pekanbaru Pakai Cangkul Sampai Tewas |
![]() |
---|
Resmi Dibuka Seleksi Calon Anggota Baznas RI Lengkap Syarat dan Cara Pendaftaran di Kemenag |
![]() |
---|
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN Lengkap Pengakuan Motivator Pelaku Utama |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.