Khazanah Islam

Apa Arti Rabiul Awal? Simak Sejarah dan Asal Usul Penamaan Rabiul Awal Bulan Lahir dan Kematian Nabi

Umat Islam di beberapa negara, termasuk Indonesia antusias menyambut kehadirannya karena pada bulan ini Rasulullah, Muhammad SAW lahir.

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUNPONTIANAK/NET
Ilustrasi. Simak asal asul bulan Rabiul Awal. Bulan Kelahiran dan Kematian Nabi Muhammad SAW 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut ini asal usul dari Bulan Rabiul Awal.

Berdasarkan penanggalan hijriah, 1 Rabiul Awal 1446 Hijriah bertepatan dengan 6 September 2024

Rabiul Awal adalah bulan ketiga dalam urutan kalender Hijriah. 

Umat Islam di beberapa negara, termasuk Indonesia antusias menyambut kehadirannya karena pada bulan ini Rasulullah, Muhammad SAW lahir.

Hampir seluruh perhatian pada Rabiul Awal tersedot dengan peristiwa agung yaitu kelahiran Nabi Muhammad SAW.

BACAAN dan Tata Cara Mendirikan Sujud Syukur dalam Islam Lengkap Arab Latin Hingga Terjemahan

Kendati demikian, tampaknya masih sedikit yang mengetahui ihwal latar belakang penamaan Rabiul Awal dan kejadian besar selain kelahiran Nabi Muhammad SAW pada bulan ini.

Mengapa Disebut Rabi’?

Kata rabi’ dalam bahasa Arab cukup rumit. Kata ini, digunakan untuk penamaan musim dan bulan. Adapun rabi’ dalam konteks musim, dapat berarti musim semi atau musim gugur.

Sebagian masyarakat Arab menyebut musim semi sebagai rabi’, sebagian lain menyebut rabi’ adalah musim gugur.

Sementara rabi’ dalam konteks bulan, adalah dua bulan berturut-turut setelah bulan Safar. Yaitu Rabiul Awal dan Akhir.

Dinamai seperti itu sebab dua bulan tersebut terjadi antara musim semi sampai musim gugur.

Nah, untuk membedakan rabi’ yang bermakna musim dan rabi’ yang bermakna bulan,

orang Arab biasa mengawali Rabiul Awal dan Rabiul Akhir dengan kata syahr (bulan), sehingga menjadi syahru rabi’ al-awwal wa syahr rabi’ al-akhir. (Jawwad Ali, al-Mufasshal fi Tarikhil Arab qablal Islam, juz 16, hlm. 76)

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved