Refleksi Hari Anak, Ketua LDII Kalbar Ingatkan Jangan Jadikan Gadget Sebagai 'Orang Tua Asuh'

"Indonesia Emas 2045 mesti dipersiapkan sejak sekarang khususnya menciptakan SDM dan dimulai dari pendidikan karakter anak. Ini yang tidak boleh salah

Penulis: Ramadhan | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar Susanto ketika memberikan tanggapan terkait Hari Anak Nasional Tahun 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Ketua Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kalbar Susanto menyampaikan dekadensi moral yang semakin mengkhawatirkan di momen peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Tahun 2024.

Susanto mengatakan, Hari Anak Nasional yang diperingati setiap tanggal 23 Juli sudah selayaknya tidak sekedar menjadi euforia dengan berbagai kegiatan seremonial.

"Namun sudah saat dijadikan momentum mengembalikan fungsi orang tua yang berperan utama dalam pendidikan anak," tegas Susanto kepada Tribun Pontianak, Rabu 24 Juli 2024.

Susanto mengatakan, Bonus demografi yang bakal diterima bangsa Indonesia bakal menjadi ancaman apabila salah orientasi dalam melakukan pendidikan anak.

"Indonesia Emas 2045 mesti dipersiapkan sejak sekarang khususnya menciptakan SDM dan dimulai dari pendidikan karakter anak. Ini yang tidak boleh salah orientasi dalam mendidik anak," tegasnya.

Pemkab Mempawah Gelar Peringatan HAN 2024, Suara Anak Membangun Bangsa

Diakui dalam mendidik anak saat ini tegas Susanto jauh lebih sulit dibandingkan dua dekade sebelumnya.

"Tantangan terberat saat ini dalam mendidik karakter anak karena pengaruh perkembangan teknologi. Beda sekali dengan dua dekade sebelumnya, saat teknologi informasi belum secepat sekarang," tegas Susanto.

Oleh karenanya ia menyarankan agar orang tua kembali memberikan perhatian penuh kepada perkembangan anak terutama karakternya.

"Mari kita semua sebagai orang tua kembali menyadari jika orang tua memiliki peran utama dalam pendidikan anak, sehingga berikan perhatian penuh. Walaupun kadang disibukkan dengan aktivitas bekerja dan lain sebagainya," imbuh dia.

Selain itu, kepada orang tua jangan menyerahkan gadget sebagai orang tua asuh.

"Peran orang tua sangat vital dalam pendidikan anak, maka jangan digantikan oleh gadget sebagai orang tua asuh. Ini berbahaya sekali," tegasnya.

Apabila itu mampu dihindari sebut Susanto dan diperkuat perhatian orang tua, maka akan lahir pribadi anak yang berbudi pekerti yang baik serta menjadi generasi unggul.

"Anak terlindungi karena peran orang tua, Indonesia maju harus dipersiapkan dari sekarang," tegas Susanto. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved