Hari Anak Nasional

5 Contoh Puisi Hari Anak Nasional 2024 Mengharukan dan Penuh Makna

Tema yang diangkat pada Hari Anak Nasional 2024 ini adalah "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Kolase/fz
Ilustrasi seseorang menulis puisi Hari Anak Nasional. Puisi untuk anak di Hari Anak Nasional adalah cara terbaik untuk memberikan pesan. Berikut 5 contoh puisi Hari Anak Nasional 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut 5 contoh puisi Hari Anak Nasional 2024.

Hari Anak Nasional 2024 akan diperingati besok, Selasa 23 Juli 2024.

Tema yang diangkat pada Hari Anak Nasional 2024 ini adalah "Anak Terlindungi, Indonesia Maju".

Masa kanak-kanak, fase terindah dalam hidup kita adalah sesuatu yang setiap orang dari kita ingat seumur hidup.

Tahun-tahun awal kitalah yang membentuk kepribadian kita dan membuat kita menjadi seperti apa kita nantinya.

Melantunkan puisi saat Hari Anak Nasional adalah cara yang indah untuk menggambarkan keindahan masa kanak-kanak dan pengalaman masa kecil.

40 Caption Hari Anak Nasional 2024 Keren Buat Dishare di Media Sosial

Berikut 5 contoh puisi Hari Anak Nasional 2024:

5 Puisi Hari Anak Nasional 2024

1. ‘I Remember, I Remember’ karya Philip Larkin

Menjelang Inggris dengan jalur yang berbeda
Untuk pertama kalinya, di awal tahun baru yang dingin,
Kami berhenti, dan, melihat orang-orang dengan pelat nomor
Berlari cepat menuruni peron menuju gerbang yang sudah dikenal,
"Wah, Coventry!" seruku. "Aku lahir di sini."

Aku mencondongkan tubuh jauh ke luar, dan menyipitkan mata mencari tanda
Bahwa ini masih kota yang pernah menjadi 'milikku'
Begitu lama, tetapi ternyata aku bahkan tidak yakin
Di sisi mana yang mana. Dari tempat peti-peti sepeda itu
Berdiri, apakah kita berangkat setiap tahun

Untuk semua liburan keluarga itu? . . . Sebuah peluit berbunyi:
Segala sesuatunya bergerak. Aku duduk bersandar, menatap sepatu botku.

'Apakah itu,' temanku tersenyum, 'di mana kau "berakar"?'

Tidak, hanya tempat masa kecilku tidak terbuang sia-sia,
aku ingin membalas, tepat di tempatku memulai:

Sekarang aku sudah memetakan seluruh tempat itu dengan jelas.
Taman kita, pertama: tempat aku tidak menciptakan
Teologi yang menyilaukan tentang bunga dan buah,
Dan tidak diajak bicara oleh topi tua.
Dan di sini kita memiliki keluarga yang luar biasa

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved