Kepala BSKDN Minta Pemkab Sambas Gencar Kembangkan Inovasi Berbasis Potensi Desa

“Misi dari Bapak Presiden kita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran kemudian dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Desa harus dipandang untuk

|
Penulis: Imam Maksum | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/PROKOPIM SAMBAS
Bupati Satono bersama jajaran Kepala Desa se Kabupaten Sambas saat hadir sharing knowledge inovasi di Aula BSKDN Kemendagri, Jakarta, Rabu 10 Juli 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo menerima kunjungan Bupati Sambas Satono, Rabu 10 Juli 2024.

Kunjungan tersebut dalam rangka sharing knowledge inovasi, Bupati Sambas Satono bersama Perwakilan Kepala Desa se Kabupaten Sambas di Aula BSKDN Kemendagri, Jakarta.

Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri Yusharto Huntoyungo meminta Pemerintah Kabupaten Sambas untuk mengembangkan inovasi berbasis potensi desa.

Menurut dia, amanat tersebut sesuai dengan komitmen pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.

“Misi dari Bapak Presiden kita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran kemudian dengan memperkuat daerah-daerah dan desa. Desa harus dipandang untuk menjaga agar tidak terjadi urbanisasi yang berlebihan,” ucapnya.

Bupati Satono Bersama Seluruh Kepala Desa Kunjungi BSKDN Kemendagri

Pada kesempatan itu, ia mengatakan, Pemkab Sambas dapat mengupayakan pengembangan wisata desa yang tidak hanya menjadi sumber pendapatan asli desa (PADes), tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian kabupaten.

Lebih lanjut, Kepala BSKDN menyebutkan, berdasarkan data pelaporan inovasi daerah pada aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) tahun 2023 terdapat 2.008 inovasi terkait desa. Inovasi tersebut tersebar di berbagai daerah di Indonesia.

Yusharto berharap, ke depan inovasi terkait desa akan semakin meningkat. Untuk itu, dirinya meminta Pemkab Sambas agar semakin giat dalam memaksimalkan potensi-potensi yang dimiliki untuk mengembangkan inovasi yang berdampak positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Ia menyarankan, agar Pemkab Sambas menggali sebanyak mungkin informasi terkait pengembangan inovasi dari daerah lain.

Pemkab Sambas, kata dia, juga dapat mengadopsi inovasi-inovasi dari daerah lain tersebut yang dengan nilai dan kebutuhan masyarakat Kabupaten Sambas.

Sementara itu, dalam mengadopsi inovasi, Yusharto mengingatkan agar Pemkab Sambas menghindari unsur-unsur Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) yang menimbulkan ketersinggungan.

“Banyak sekali pilihan-pilihan inovasinya. Bapak dan ibu bebas untuk bisa mengadopsi tetapi begitu diadopsi jangan dikasih nama yang nyeleneh. Jangan kasih nama yang berorientasi merendahkan atau ada unsur SARA dan sebagainya, sehingga menimbulkan ketersinggungan,” ucapnya.

Yusharto juga mengimbau Kabupaten Sambas untuk lebih fokus pada pengembangan inovasi yang sesuai dengan karakteristik dan keunggulan lokal. Sehingga tujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan daerah yang berkelanjutan dapat terwujud.

"Waktu yang diberikan kepada Bapak/Ibu harus didedikasikan sebesar-besarnya untuk pembangunan masyarakat," katanya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved