Profil

Profil Prof Budi Santoso, Dekan FK Unair yang Sempat Dicopot Jabatannya Imbas Tolak Nakes Asing

Nama Prof Budi Santoso mendadak viral di media sosial usai dirinya kekeh menolak wacana mendatangkan tenaga kesehatan asing.

|
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Unair
Foto Prof. Budi Santoso sebagai Dekan FK Unair Surabaya. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Siapa Prof Budi Santoso, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya yang jabatannya dikembalikan imbas pernyataan sikap menolak terhadap rencana pemerintah yang mau datangkan tenaga kesehatan asing.

Nama Prof Budi Santoso mendadak viral di media sosial usai dirinya kekeh menolak wacana mendatangkan tenaga kesehatan asing.

Akibatnya, Prof Budi Santoso sempat diberhentikan dari jabatannya sebagai Dekan FK UNAIR.

Namun kini, jabatan tersebut resmi dikembalikan oleh Rektor UNAIR Prof M Nasih dalam pengumumannya pada Selasa 9 Juli 2024.

Profil Sydney Hopper Gelandang Serang Timnas Wanita Indonesia Keturunan Amerika Serikat

Lantas siapakah sosok Prof Budi Santoso ini? simak profilnya berikut ini:

Profil Prof Budi Santoso 

Dilansir dari laman resmi UNAIR, Prof Budi Santoso atau akrab disapa Prof Bus menjabat sebagai Dekan FK UNAIR periode 2020-2025,

Ia lahir di Banyuwangi, Jawa Timur.

Prof Bus merupakan lulusan UNAIR.

Ia telahb menyelesaikan pendidikan hingga program doktor.

Prof Bus sangat dikenal sebagai dokter spesialis bidang Ginekologi dan Onkologi.

Prof Bus sekarang juga menjadi staf medis di RSUD Dr. Soetomo Surabaya di Departemen Obstetri dan Ginekologi.

Ia aktif menjalankan tugas sebagai Sekretaris di Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Surabaya.

Sebelum menjabat sebagai dekan, dia mengepalai sebagai wakil dekan FK di bagian Keuangan dan Sumber Daya dari tahun 2015 hingga 2020.

Dia juga mengkoordinir program studi Magister Ilmu Kesehatan Reproduksi dari tahun 2011 hingga 2015.

Profil Siapa Mochammad Afifuddin Ditunjuk Jadi Plt Ketua KPU Gantikan Hasyim Asyari

Banyak Prestasi

Prof Bus juga dikenal sebagai penulis sembilan buku yang beragam.

Salah satu karyanya yang paling populer adalah "Panduan Kesehatan Reproduksi Wanita", yang telah dirilis hingga volume kedua.

Tidak hanya lewat penelitian, ia juga menerbitkan buku seperti teknologi bayi tabung, panduan tata laksana keguguran berulang, efek samping kontrasepsi, sampai reproduksi.

Di bawah kepemimpinannya sebagai Dekan, FK UNAIR mencapai peringkat tiga terbaik di Indonesia, dengan peringkat dunia 551-600 menurut Quacquarelli Symonds World University Rankings (QS WUR) tahun 2021.

(*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved