Kepala BPOM Kalbar Sebut Bahaya Penggunaan Kantong Kresek

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pemerintah Kota Pontianak menerbitkan Surat Edaran Nomor 30 tahun 2024 tentang pelaksanaan Hari Raya Idul Adha tanpa sampah plastik.

Edaran tersebut mengajak kepada seluruh panitia Qurban Idul Adha 1445H untuk menggunakan wadah alternatif yang mudah terurai (organik) sebagai wadah daging qurban seperti daun pisang/daun jati, anyaman bambu (besek) atau wadah lain yang dapat digunakan secara berulang-ulang

Kepala Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BBPOM) Kalimantan Barat Fauzi Ferdiansyah mengatakan secara umum BBPOM memang sudah mengeluarkan publik warning sejak 2009.

Tak hanya itu pihaknya juga terus melakukan sosialisasi secara terus-menerus untuk penggunaan plastik kresek yang tidak foodgrade (apalagi berwarna hitam). Bukan tanpa alasan, ia mengatakan sebagian kresek berasal dari daur ulang plastik dari daur ulang.

Baca juga: Idul Adha 1445H : Polres Kubu Raya Serahkan 16 Hewan Kurban kepada Masyarakat

"Kita terus sosialisasi untuk penggunaan plastik kresek yang tidak foodgrade. Sebagian kresek berasal dari daur ulang plastik dari limbah bekas produk, bahan kimia, pestisida yang mungkin saja tidak higienis," ujarnya.

Fauzi juga menyebut bahaya penggunaan kresek yang mengandung zat berbahaya.

"Kandungan karbon pada plastik hitam dinilai dapat menyebabkan penyakit ketika bermigrasi ke makanan, seperti kanker, gangguan hati, gangguan ginjal, dan gangguan syaraf," ujarnya. (*)

Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini