Antisipasi Krisis Iklim, TPID Kalbar Siap Implementasi Pesan Presiden Untuk Kendalikan Inflasi
Di sisa waktu 7 bulan dengan target inflasi kita adalah 2,5 plus minus 1 persen, maka kita akan bekerja keras untuk menjaga ini
Penulis: Nina Soraya | Editor: Nina Soraya
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kalimantan Barat N A Anggini Sari mengatakan pihaknya bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kalbar siap mengimplementasikan harapan dari Presiden RI dalam hal pengendalian inflasi imbas dari krisis iklim atau gelombang panas yang menerpa.
“Tujuan Rakornas ini terutama disampaikan isu climate change atau terjadi suhu yang kian meningkat dan diperkirakan pada 2030 suhu panas tertinggi akan terjadi. Sehingga ini akan berpengaruh pada pasokan pangan.
Tadi ada arahan Presiden, dan kita sudah catat agar ini bisa segera diimplementasikan sesuai arahan Pak Presiden,” kata Anggini Sari usai mengikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 secara virtual di Aula Kantor Bank Indonesia Kalimantan Barat, Jumat 14 Juni 2024.
Adapun arah Presiden yakni mengalirkan pompa-pompa air ke wilayah persawahan terutama untuk tanaman padi atau penghasil beras.
• Evaluasi Kinerja Dari Kemendagri, Pj Bupati Sanggau: Pemda Diminta Tangani Peningkatan Inflasi
“Di Kalbar yang akan kita lakukan juga. Jadi untuk mengendalikan inflasi ini harus bersinergi,” ucapnya.
Saat inflasi Kalbar di angka 2,84 persen (yoy) sementara melihat year to date (ytd) di posisi 1,64 persen.
“Angka ini masih di atas nasional. Di sisa waktu 7 bulan dengan target inflasi kita adalah 2,5 plus minus 1 persen, maka kita akan bekerja keras untuk menjaga ini,” ungkapnya.
Kegiatan ini turut dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretarias Daerah Provinsi Kalbar Drs. Ignasius IK.
“Tadi disampaikan Pak Presiden agar kita menyiapkan pompa-pompa untuk memastikan keterpasokan air bagi sawah. Selain itu kita juga akan melakukan optimasi lahan rawa,” ujarnya.
• Pj Bupati KKU Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi, Sinergi dan Upaya Nyata Memerangi Kenaikan Harga
Dalam kesempatan tersebut, tamu dan undangan turut mendengarkan arahan Presiden RI terkait pengendalian inflasi 2024.
Presiden Jokowi mengatakan pengendalian inflasi saat ini menghadapi tantangan terutama di sektor pangan karena dunia dihadapkan dengan masalah neraka iklim yang bisa menghambat kebutuhan air.
Pemerintah akan membangun 61 waduk dan bendungan yang bisa membantu peningkatan produksi pangan sehingga menekan kenaikan harga dan inflasi.
Jokowi mengatakan dalam tiga bulan terakhir ini, Kementan dan kementerian PUPR bekerja sama dengan TNI secepatnya membangun pompa-pompa sebanyak 20 ribuan pompa akan dipasang didaerah yang memiliki produksi utamanya beras.
Upaya Kendalikan Inflasi di Sintang, Pemprov Kalbar Gelar Pangan Murah |
![]() |
---|
Di Tengah Gempuran Teknologi Kecerdasan Buatan, BI Kalbar Dorong Jurnalis Melek AI |
![]() |
---|
Kapolres Sambas Dukung Pemkab Kendalikan Inflasi Melalui Gerakan Pangan Murah |
![]() |
---|
TIGA Gebrakan Baru Menkeu Purbaya Resmi Disahkan Prabowo, Kredit Pajak Inflasi & Kas Rp 200 Triliun |
![]() |
---|
Fakta-Fakta Meninggalnya Mahasiswa Indonesia di Belanda saat Dampingi Pejabat di Wina |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.