Pekan Gawai Dayak 2024 Dimulai dengan Misa Syukur dan Ngampar Bide, Ini Berbagai Lomba yang Digelar
"Saat ini, Kalbar telah masuk enam besar secara nasional sebagai provinsi dalam pergerakan wisatawan di Indonesia," kata Windy.
Penulis: Stefanus Akim | Editor: Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pekan Gawai Dayak ke-38 di Kalimantan Barat akan dimulai 18-25 Mei 2024. Pelaksanaan PGD 2024 dilaksanakan di Rumah Radakng, Jalan Sutan Syahrir, Pontianak.
Tahun ini, menurut Sekretaris Panitia Pekan Gawai Dayak ke-38 Kalbar, Yulia Sasti Dwiputri, merujuk kebudayaan Dayak Kanayatn.
Namun, sebelumnya sudah ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan, seperti misa syukur yang dipersembahkan Uskup Agung Pontianak, Mgr Agustinus Agus pada 17 Mei 2024.
Kemudian pada 19 Mei 2024 dilaksanak upacara adat Ngampar Bide'. Tradisi "Ngampar bide" atau menghampar tikar adalah upacara yang hanya digelar saat akan memulai Gawai Dayak, yang dilaksanakan di Rumah Radakng, Pontianak.
"Ngampar" yang berarti menggelar atau menghamparkan, sementara "Bide" mengandung pengertian sebagai tikar atau tempat untuk berserah.
Baca juga: Hadiri Ritual Panca Muntu Mang Pihit V di Desa Pengadang, Ini Pesan PJ Bupati Sanggau
Yulia menjelaskan, ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan selama Pekan Gawai Dayak 2024 ini, yakni Bujang Dara Gawai, beberapa perlombaan seni dan budaya, juga karnaval sungai dan darat.
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata Kalimantan Barat, Windy Prihastari mengatakan, Pekan Gawai Dayak sudah menjadi kalender wisata di daerah ini.
"Kita berharap bisa menjadi event wisata nusantara atau nasional yang tentu saja mengikuti aturan kurasi kementerian," katanya dalam konferensi pers di Rumah Radakng, Pontianak.
Ia menambahkan, dalam menarik wisatawan datang ke Kalbar tak hanya berupa destinasi, event budaya seperti Pekan Gawai Dayak juga jadi faktor penarik turis, baik domestik maupun mancanegara.
"Saat ini, Kalbar telah masuk enam besar secara nasional sebagai provinsi dalam pergerakan wisatawan di Indonesia," kata Windy.
Selain itu, ia mengatakan, Gawai Dayak sudah masuk warisan budaya takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2016 sehingga perlu terus ada dan dilestarikan.
Ketua Sekretariat Bersama Kesenian Dayak (Sekberkesda) Kalimantan Barat, Yohanes Eugene Palaunsoeka mengatakan, Pekan Gawai Dayak sudah bukan hanya milik masyarakat Dayak.
"Event ini sudah milik semua orang, melainkan sudah milik Kalimantan Barat," kata Yohanes.
Tahun ini, Pekan Gawai Dayak di Kalbar mengambil tema memperkuat tradisi dan budaya Dayak untuk Indonesia raya. Sedangkan subtemanya, sinergitas pelestarian kebudayaan Dayak dalam kehidupan masyarakat yang bermartabat di tengah kemajemukan. (*)
Informasi Terkini Tribun Pontianak Kunjungi Saluran WhatsApp
Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini
Babak Baru Kasus Siswa SD Tewas Tenggelam Saat Wisata Sekolah, Kepsek dan 8 Guru Kini Jadi Tersangka |
![]() |
---|
Kejaksaan Negeri Sambas Musnahkan Barang Bukti 39 Perkara Inkrah |
![]() |
---|
Polres Sekadau Tekankan Peran Binmas dalam Peringatan Hari Anak Nasional 2025 |
![]() |
---|
Penutupan Hotel Dangau Singkawang Bukan Karena Masalah, Tapi Sudah Dijual |
![]() |
---|
Polwan Polres Singkawang Ziarah ke Taman Makam Pahlawan, Kenang Jasa Pahlawan di Hari Jadi ke-77 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.