Launching Buku dan Skirining Talasemia, Ketua POPTI Pusat Puji Penanganan Talasemia di Kalbar

Menurut, Ketua POPTI Pusat Ruswandi sebuah buku yang merupakan karya dari Kalbar ini akan sangat relevan dibaca bagi seluruh pihak se-Indonesia yang i

Penulis: Anggita Putri | Editor: Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/FILE
Foto bersama usai launching buku berjudul, Tekad Bunda Merawat Asa: Perjuangan Windy Prihastari Harisson dalam Menghadapi Talasemia, di Pendopo Gubernur, pada Selasa 7 Mei 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua POPTI Pusat Ruswandi sangat mengapresiasi kehadiran sebuah buku berjudul, Tekad Bunda Merawat Asa: Perjuangan Windy Prihastari Harisson dalam Menghadapi Talasemia, di Pendopo Gubernur, pada Selasa 7 Mei 2024.

Buku tersebut dilaunching bertepatan dengan Peringatan Hari Talasemia Sedunia, yang jatuh pada 8 Mei 2024, sebagai persembahan dari Ketua Perhimpunan Orangtua Penderita Talasemia Indonesia (POPTI) Kalimantan Barat (Kalbar) Windy Prihastari, berlangsung di Pendopo Gubernur, pada Selasa 7 Mei 2024.

Buku setebal 376 halaman yang ditulis oleh Chatarina Pancer Istiyani itu juga membawa pembaca pada berbagai pengalaman dan kisah terkait perawatan dan pendampingan penyandang talasemia. Pembaca juga disuguhi pengetahuan dan informasi mendasar terkait talasemia yang dikemas secara populer.

Selain itu, dilakukan skrining talasemia terhadap ratusan pelajar, dan mahasiswa yang hadir di Pendopo Gubernur Kalbar. Hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan, untuk menuju zero talasemia di Kalbar.

Menurut, Ketua POPTI Pusat Ruswandi sebuah buku yang merupakan karya dari Kalbar ini akan sangat relevan dibaca bagi seluruh pihak se-Indonesia yang ingin mengetahui tentang talasemia.

Tekad Bunda Merawat Asa: Perjuangan Windy Prihastari Harisson dalam Menghadapi Talasemia

Apalagi ia menilai, Kalbar selalu terdepan dalam memberika pelayanan, dan perhatian terhadap para penyandang talasemia.

"Buku ibu (Windy) ini top sebetulnya, kenapa? Ini ada satu mahasiswa di Jakarta dia lagi bikin papers mengenai orang tua si ibu yang mempunyai anak talasemia mayor ini belum pernah ada yang mau mengekspose, eh saya dengar di sini sudah jadi bukunya. Alhamdulillah, kalau saya diizinkan saya dikasih (buku) buat cabang-cabang (POPTI) di Indonesia, satu cabang satu (buku)," ujarnya.

Ruswandi mengatakan sesuai dengan judul buku tersebut, artinya masih ada asa, dan harapan bagi para penyandang talasemia. Jika pengidapnya disiplin, rutin menjalani transfusi darah sesuai anjuran dokter, lalu rutin pula mengkonsumsi obat klasi besi, maka semua bisa menjalani kehidupan, dan mencapai cita-cita yang diinginkan.

"Apalagi penangangan talasemia di Kalbar ini juga paling top. Mengapa saya bilang begitu, karena apa yang diinginkan, yang didambakan orang tua maupun penyandang talasemia (di Kalbar) the best. Ini hampir jarang sekali daerah yang seperti (Kalbar) ini," katanya.

Mulai dari fasilitas di Rumah Sakit (RS) yang tersedia sangat baik. Lalu juga para dokter yang begitu peduli dengan talasemia, menurutnya bisa dirasakan di Kalbar. Dan itu semua bisa dirasakan berkat komitmen yang tinggi dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalbar.

“Di RSUD (Soedarso) sangat nyaman, apalagi bagi anak-anak, dengan ruangan yang banyak gambar-gambar jadi tidak seperti di RS. Ini penting sekali bagi penyandang (talasemia), karena kalau ruangan nyaman, mereka tidak hanya datang ke RS dengan kondisi hb yang rendah, hb tinggi saja mau main ke RS, karena enak," pungkasnya. (*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW DI SINI

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini Di sini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved