Inovasi Pemkot Pontianak Turunkan Angka Stunting di 2024

Untuk mewujudkannya, Ani menyebut berbagai langkah akan dilakukan pihaknya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Pj Wali Kota Pontianak Ani Sofian bersama Pj Ketua TP PKK Kota Pontianak Anita Ani Sofian saat menghadiri beberapa kegiatan penanganan stunting di masyarakat. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Angka stunting di Kota Pontianak kembali mengalami penurunan pada awal tahun 2024 menjadi 16,7 persen dari yang awalnya 19,7 persen pada akhir tahun 2023.

Penjabat (Pj) Wali Kota Pontianak Ani Sofian menegaskan kalau target penurunan angka stunting di Kota Pontianak harus berada di bawah target nasional yaitu 14 persen.

Untuk mewujudkannya, Ani menyebut berbagai langkah akan dilakukan pihaknya.

"Antara lain ditetapkannya Peraturan Wali Kota Pontianak Nomor 18 Tahun 2022 tentang percepatan pencegahan dan penurunan stunting di Kota Pontianak, penyusunan rencana aksi percepatan penurunan stunting sebagai bagian dari implementasi aksi konvergensi penurunan stunting," ujar Ani, Sabtu 27 April 2024.

Pemkot Pontianak Target Penurunan Angka Stunting Dibawah 14 Persen, Berikut Inovasi yang Dilakukan

Lanjut Ani, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) telah dibentuk mulai dari tingkat kota hingga kelurahan.

Selain itu, rembuk stunting tingkat kota dan kecamatan, kata Ani juga rutin digelar.

Tak hanya itu, tim pendamping keluarga juga dikerahkan ke lapangan untuk pendampingan keluarga berisiko stunting.

"Tak kalah pentingnya, program-program dengan sasaran seribu hari pertama kehidupan dengan keterlibatan pentahelix pemangku kepentingan antara lain organisasi masyarakat seperti PKK, CSR perusahaan, media massa dan akademisi," ucapnya.

Angka Stunting di Kota Pontianak Kembali Alami Penurunan 

Ani menambahkan, selain upaya tersebut di atas, Pemkot Pontianak juga menginisiasi hadirnya inovasi intervensi spesifik yang dikembangkan dalam rangka penurunan stunting.

Intervensi spesifik ini mencakup antara lain pelayanan kesehatan terpadu bagi calon pengantin, pelayanan kesehatan bagi remaja putri untuk mencegah anemia sejak dini melalui pemberian tablet tambah darah, pendampingan ibu hamil oleh tenaga kesehatan dan kader dengan pemberian beras Fortivit dan sebagainya.

Selanjutnya, intervensi sensitif juga menjadi bagian dari upaya percepatan penurunan stunting

Di antaranya penanganan daerah rawan pangan dengan pemberian bahan pangan pokok bagi keluarga yang memiliki balita dengan masalah Gizi, perbaikan sanitasi dan rumah tak layak huni, sambungan air bersih serta kampung keluarga berkualitas dengan dapur sehat atasi stunting.

"Kita juga sudah memiliki sistem manajemen data stunting digital bersifat mobile dan dapat diakses oleh berbagai perangkat, yakni Pontianak Zero Stunting (PAZTI)," pungkasnya.

(*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved