Mitigasi Penanganan Usai Kebakaran, Desa Merubung Sambas Tanam Pohon di Lahan Gambut

Asnawi mengungkapkan, sudah 2 tahun ini Desa Merubung telah membentuk masyarakat peduli api (MPA).

Penulis: Imam Maksum | Editor: Faiz Iqbal Maulid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Istimewa
Kepala Desa Merubung, saat aksi penanaman pohon dan mitigasi penanganan paska kebakaran dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi di lahan gambut Desa Merubung, Kecamatan Terakarang, Kabupaten Sambas, Selasa 23 April 2024. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Aksi penanaman pohon dan mitigasi penanganan paska kebakaran dilakukan dalam rangka peringatan Hari Bumi di lahan gambut Desa Merubung, Kecamatan Terakarang, Kabupaten Sambas, Selasa 23 April 2024.

Kepala Desa Merubung, Asnawi mengapresiasi kepada fasilitator desa BRGM telah menginisiasi kegiatan mitigasi dan penanganan pasca kebakaran di wilayah KHG Sungai Sambas-Sungai Seiyung di Desa Merubung.

"Hari ini kita memperingati hari bumi 22 April 2024, saya mengucapkan terima kasih dan menyambut baik ide kegiatan ini untuk keberlanjutan lahan gambut kita, agar dapat dikelola dengan baik agar lahan tidak mudah terbakar," katanya.

Asnawi mengungkapkan, sudah 2 tahun ini Desa Merubung telah membentuk masyarakat peduli api (MPA).

Ia bersyukur sudah 2 tahun terhindar dari kebakaran besar, karena beberapa tahun sebelumnya mengalami kebakaran besar.

"Berkat bantuan dari APBN pembangunan sekat kanal, untuk kebakaran lahan dapat kita minimalisir melalui MPA ini, dan kami tetap siaga dengan menyiapkan mesin pompa air di lahan gambut," ujarnya.

Sejumlah Figur Ambil Formulir Cabup Pilkada Sambas Melalui PDIP, Tony Kurniadi Daftar Calon Wabup

Sementara itu, Fasdes wilayah KHG Sungai Sambas-Sungai Seiyung, Teo Iswandi bilang terima kasih kepada kepala Desa Merubung yang telah memfasilitasi tempat pelaksanaan konsolidasi dan penanaman pohon.

"Mewakili teman-teman fasdes wilayah KHG Sungai Sambas-Sungai Seiyung, kami mengucapkan terima kasih kepada kepala desa yang telah memfasilitasi dan stakeholder yang hadir," katanya.

Teo berharap, dengan menghadirkan Pemuda Sulayta dan mahasiswa pecinta alam di kegiatan tersebut dapat mendorong pemuda di desa lainnya ikut aktif menjaga gambut di wilayah mereka.

"Pemuda Sulayta menjadi contoh bagi pemuda lainnya untuk peduli terhadap bagaimana keberlangsungan ekosistem gambut yang sering terbakar, semoga gerakan ini mengubah mindset masyarakat kita untuk lebih menjaga lahan gambut dengan cara tidak membuka lahan dengan dibakar," katanya.

Penanganan Stunting, Danramil Sambas Hadiri Loka Karya Mini Lintas Sektoral

(*)

Dapatkan Informasi Terkini dari Tribun Pontianak via SW disini

Ikuti Terus Berita Terupdate Seputar Kalbar Hari Ini disini

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved