Idul Fitri

PENJELASAN Singkat Mitos Menikah di Bulan Syawal? Benarkah Bisa Bikin Rezeki Rumah Tangga Terjepit!

Mitosnya karena akan berdampak kurang terhadap kehidupan berumah-tangga sebab dianggap sebagai bulan panas. Alasan itu karena masih diyakini

Editor: Hamdan Darsani
TRIBUN PONTIANAK/ FILE
Mitos Menikah bulan Syawal? Bagaimana Hukum Menikah di bulan Syawal 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Berikut ini penjelasan singkat tentang menikah di bulan Syawal.

Setelah Ramadan 1445 Hijriah berlalu, tiba lah kita di bulan Syawal.

Memasuki bulan Syawal, konon ada persepsi di masyarakat tentang anggapan kurang baik untuk menikah.

Mitosnya karena akan berdampak kurang terhadap kehidupan berumah-tangga sebab dianggap sebagai bulan panas.

Alasan itu karena masih diyakini oleh sebagian kecil masyarakat bahwa menikah diantara dua hari raya tersebut adalah tidak baik.

30 Ucapan Idul Fitri 2024 Perusahaan! Pilih yang Mewakili Usahamu

sehingga akan membawa dampak negatif dikemudian hari bagi kelangsungan rumah tangga si mempelai,

Rezekinya akan terjepit pula, susah berusaha, dan akan mengalami kesulitan hidup.

Sebelumnya tersebar di masyarakat Arab bulan Syawal termasuk bulan sial untuk melakukan pernikahan.

Sehingga mereka menggap menikah di bulan Syawal makruh karena mendatangkan kesiala.

Padahal tidak ada dasar dari kepercayaan tersebut di mana muslim mempercayai hari atau bulan sial.

Terlebih sebagaimana Islam mengajarkan larangan akan thiyarah (merasa sial).

Keyakinan tersebut bertentangan dengan ajaran Islam, karena untung dan rugi sudah takdir Allah dengan hikmah.

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam menjelaskan bahwa anggapan sial pada sesuatu itu termasuk kesyirikan.

DAFTAR Nama Apotek di Kota Pontianak Tetap Buka Sepanjang Cuti Lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah

Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam bersabda,

الطِّيَرَةُ شِرْكٌ، وَمَا مِنَّا إِلَّا، وَلَكِنَّ اللهَ يُذْهِبُهُ بِالتَّوَكُّلِ

“Thiyarah (anggapan sial terhadap sesuatu) adalah kesyirikan. Dan tidak ada seorang pun di antara kita melainkan (pernah melakukannya), hanya saja Allah akan menghilangkannya dengan sikap tawakkal” (HR. Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah no. 429).

Tak lepas dari anggapan itu, faktanya justru sebaliknya, Nabi Muhammad SAW menepis kepercayaan masyarakat Arab tersebut.

Pasalnya, Nabi Muhammad SAW sendiri menikahi Aisyah di bulan Syawal.

Bahkan Nabi Muhammad SAW juga mencampuri Aisyah di bulan Syawal.

Demikian berdasarkan hadis tersebut, dalam arti lain hukum menikah di bulan Syawal sebenarnya sunah.

Adapun Rasulullah menikah di bulan Syawal itu sebagaimana dijelaskan dalil hadis yang diceritakan langsung oleh Aisyah radhiyallahu ‘anha,

‘Aisyah radiallahu ‘anha istri Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menceritakan,

تَزَوَّجَنِي رَسُولُ اللهِ فِي شَوَّالٍ، وَبَنَى بِي فِي شَوَّالٍ، فَأَيُّ نِسَاءِ رَسُولِ اللهِ كَانَ أَحْظَى عِنْدَهُ مِنِّي؟، قَالَ: ((وَكَانَتْ عَائِشَةُ تَسْتَحِبُّ أَنْ تُدْخِلَ نِسَاءَهَا فِي شَوَّالٍ))

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahiku di bulan Syawal, dan membangun rumah tangga denganku pada bulan syawal pula. Maka isteri-isteri Rasulullah Shalallahu ‘alaihi Wassalam yang manakah yang lebih beruntung di sisinya dariku?” (Perawi) berkata, “Aisyah Radiyallahu ‘anhaa dahulu suka menikahkan para wanita di bulan Syawal” (HR. Muslim).

Dilansir dari muslimah.or.id, Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi ‘Aisyah untuk membantah keyakinan yang salah sebagian masyarakat yaitu tidak suka menikah di antara dua Id (bulan Syawal termasuk di antara Idul Fitri dan Idul Adha), mereka khawatir akan terjadi perceraian. Keyakinan ini tidaklah benar.” (Al-Bidayah wan Nihayah, 3/253).

Selain itu juga dijelaskan Imam An-Nawawi rahimahullah, dalam hadis tersebut tak hanya anjuran untuk menikahkan, menikah, tapi juga membangun rumah tangga pada bulan Syawal.

Para ulama kami (ulama syafi’iyyah) menegaskan anjuran tersebut dan berdalil dengan hadis tersebut.

Kemudian Aisyah Radiyallahu ‘anhaa ketika menceritakan hal ini bermaksud membantah apa yang diyakini masyarakat jahiliyyah dahulu dan anggapan takhayul sebagian orang awam pada masa kini yang menyatakan kemakruhan menikah, menikahkan, dan membangun rumah tangga di bulan Syawal. (*)

Cek Berita dan Artikel Mudah Diakses di Google News

‎Ikuti saluran Tribun Pontianak di WhatsApp: KLIK DISINI

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved